Padang — Dengan diterbitkannya SK oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat tanggal 21 Desember 2022 Nomor : 4213/6031/PSMA-2022 yang ditujukan kepada Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat tentang Penunjukan Kepala Sekolah SMA PGRI 1 Padang, Tasmin Anang, S.Pd, M.Si sebagai tindak lanjut hasil koordinasi Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat dengan Kemendikbudristek, berkaitan dengan satus SMA PGRI 1 Padang tanggal 15 Desember 2022, bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat menyerahkan Dapodik SMA PGRI 1 Padang kepada Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat yang memiliki SK Pendirian Sekolah, yaitu SK Kepala Dinas Kota Padang No. 421.2/4533/DP/Dikmen.01/2013 tentang persetujuan Izin Operasi SMA PGRI 1 Padang Tahun 2013, maka dualisme yang terjadi di tubuh SMA PGRI 1 Padang telah berakhir.
Pada Senin (26/12) Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat mengadakan pertemuan atau mediasi guna menyelesaikan dualisme yang terjadi antara pihak Sudirman dan pihak Koto Tinggi dengan mengundang guru- guru SMA PGRI 1 Padang, di Jalan Koto Tinggi.
Mediasi tersebut diadakan di gedung utama SMA PGRI 1 Padang di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1 A untuk bergabung kembali dan menyerahkan data siswa/i, guru dan pegawai untuk dimasukan dalam Dapodik SMA PGRI 1 Padang yang ada di Jalan Koto Tinggi Padang kepada Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat, serta menyatukan tekad dan semangat untuk menyelamatkan para siswa/i untuk bersama sama menjaga, membina keharmonisan dan kebersamaan serta kekompakan.
Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat Drs. Hardizon Bahar, S.IP, MM mengatakan, dengan demikian pihak yayasan sangat bersyukur dan kepada guru-guru, “Kami ucapkan terima kasih telah bersatu kembali, di mana mereka telah mengabdi puluhan tahun di Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat,” tukas Hardizon.
“Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah semua telah berakhir dengan baik dan guru-guru kami juga semua telah bersatu kembali,” ujar Hardizon Bahar lagi.
“Insya Allah pada Senin 2 Januari 2023 dengan semangat baru, para guru-guru, siswa/siswi serta karyawan dan yayasan akan mengadakan upacara bendera bersama di gedung utama dengan pembina upacara adalah Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat, dan dilanjutkan dengan acara syukuran,” tutup Hardizon Bahar.
Selain itu, lanjut Hardizon, yayasan mengadakan acara syukuran besama anak-anak panti asuhan yatim piatu sebagai ungkapkan rasa syukur dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan pertikaian di SMA PGRI 1 Padang, semoga sekolah, siswa-siswi dapat menikmati proses belajar mengajar dengan tenang, aman dan SMA PGRI 1 Padang tetap jaya sepanjang masa.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala SMA PGRI 1 Padang, Tasmin Anang, S.Pd, M.Si juga bersyukur dengan telah dikeluarkannya surat oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat tanggal 21 Desember 2022 Nomor : 4213/6031/PSMA-2022 yang ditujukan kepada Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Kabid PSMA. Dengan adanya keputusan ini kami ke depannya menjalankan sekolah ini sesuai dengan aturan yang berlaku, mengakomodir seluruh siswa, guru untuk kepentingan pendidikan, semua guru-guru dan siswa yang di Koto Tinggi dan di Sudirman,” katanya.
“Kita memikirkan ke depannya SMA PGRI 1 Padang bisa bangkit lagi untuk maju dan bersaing, karena SMA kita ini sudah dikenal oleh masyarakat banyak dan mempunyai ribuan atau puluhan ribu alumni,” sambungnya.
Anang juga mengingatkan agar saling bahu membahu untuk kemajuan sekolah. Dan menegaskan kepada masyarakat bahwa tidak ada lagi ada dualisme kepemimpin kepala sekolah di bawah Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat.
“Selain itu kami memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak, mari menatap masa depan sekolah ini,” pungkasnya.
Dalam pertemuan itu yang diadakan untuk menyelesaikan dualisme kepemimpinan di SMA PGRI 1 Padang tersebut juga dihadiri guru-guru yang di Koto Tinggi yaitu Novi Yenni, Desiarti, Desardin, Lini Wati, Ferawati, Suryani, Moridia Roza, Rina Ruswita dan Yulismar menyerahkan data Siswa ke Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat, Drs. Hardizon Bahar, S.IP, MM dan Kepala SMA PGRI 1 Padang Tasmin Anang , S.Pd, M.Si.
Salah satu Guru SMA PGRI 1 Padang, Dra. Novi Yenni, M.Si pada pertemuan tersebut pada prinsipnya mengatakan, pertikaian yang ada di yayasan tidak harus mengorbankan siswa-siswi dan guru-guru.
“Berhubungan dengan ditutupnya Dapodik, tentunya anak-anak kelas XII harus diinput ke Dapodik untuk memastikan mereka dapat ikut ujian akhir. Pada waktu itu kami yang di Koto Tinggi berinisiatif mendatangi kepala dinas dan Kabid PSMA, bagi kami selamat siswa-siswi dan guru, polemik yayasan jangan menganggu siswa-siswi dan guru-guru, bagaimanapun kita harus legowo jangan mempertahankan ego masing-masing,” katanya lagi.
“Dan dengan pertemuan ini kita telah mengalami maju mundurnya SMA PGRI 1 Padang, saya 32 tahun mengajar di SMA PGRI 1 Padang, dengan komunikasi kita selesaikan, kami himbau kepada masyarakat kembali mempercayai bawah SMA PGRI 1 Padang,” harapnya.
Sementara itu Kabid PSMA Dinas Pendidikan Sumbar, Mahyan, S.Pd, MM mengatakan dengan telah dikeluarkannya surat oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat tanggal 21 Desember 2022 Nomor : 4213/6031/PSMA-2022, secara tidak langsung telah menyelamatkan siswa, karena siswa tahun ini tidak dibuka Dapodiknya, sementara itu tanggal 28 Desember 2022 harusnya masuk datanya ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, kalau tidak masuk maka siswa tidak mendapatkan ijazah.
“Maka sekarang kita harus mengambil tindakan, kita memanggil kedua belah pihak untuk melakukan mediasi, supaya siswa bisa terdaftar di Dapodik,” tegasnya. (Hen)
Discussion about this post