Agaknya kader Partai Gerindra berlomba-lomba menyalurkan bantuan kemanusiaannya teruntuk dua orang lansia bersaudara (Liana dan Hasan Basri). Kedua lansia ini hidup dalam kekhawatiran dan kegetiran. Setelah Andre Rosiade, giliran Ade Rizki Pratama mengunjungi Nenek Liana dan Kakek Hasan Basri, di gubuk reot kediamannya, di Rimbo Kalam, Anduriang, Kayutanam
PADANG PARIAMAN — Nenek Liana (78) dan Kakek Hasan Basri (77), kondisi dua orang lansia ini begitu memprihatinkan. Liana berstatus janda yang ditinggal mati suaminya, sudah hampir 3 tahun belakang ini dia mengalami kelumpuhan dan stroke. Sementara sang adik Hasan Basri mengalami kebutaan sejak usianya menginjak remaja.
Dalam kondisi yang demikian, mereka nyaris tak tersentuh bantuan serta luput dari pantauan, tak terkecuali dari pemerintah daerah setempat melalui OPD terkaitnya. Bayangkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kedua lansia ini hanya bisa pasrah, mereka menggantungkan harapan dari pemberian tetangga dan orang sekitar mereka.
Kabar tentang keadaan Nenek Liana yang tinggal serumah dengan adiknya Kakek Hasan Basri ini mulai tersiar dari laporan masyarakat yang diterima oleh Happy Neldy, Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman. Dari sanalah, Happy pun langsung meninjau lokasi bersama dengan Dinas Sosial Padang Pariaman. “Informasi ini diterima oleh pengurus DPC. Berangkat dari sana, tak lama kita langsung turun ke lokasi dengan menghubungi Dinas Sosial. Alhamdulillah, bantuan awal berupa sejumlah sembako langsung kita salurkan,” ujar Heppy Naldi, Sabtu (29/2).
Tak sampai di situ saja, dibalut dengan rasa kepedulian yang tinggi, dimotori oleh Happy Neldi, Partai Gerindra berinisiatif untuk menggalang dana, demi menciptakan kehidupan yang layak bagi kedua lansia ini. Bantuan tersebut berupa pembangunan rumah baru yang didirikan persis di sebelah gubuk yang dihuni Nenek Liana dan Kakek Hasan sekarang.
Pembangunan rumah bagi dua lansia ini dikerjakan sehari setelah Ketua DPD Gerindra Sumbar, Andre Rosiade turun ke lokasi Sabtu (7/3) dengan membawa sejumlah bantuan berupa uang dan barang untuk kebutuhan harian bersama dengan pengurus dan Ketua DPC Padang Pariaman.
Barulah pada Sabtu (13/3), Ade Rizki Pratama, anggota Komisi IX DPR RI dari Dapil II Sumbar, Partai Gerindra turun dengan membawa tenaga medis dari Kementerian Kesehatan yang diwakili oleh Dr. Dovy Djanas, Direktur Umum SDM dan Pendidikan RSUP M. Djamil bersama 4 orang tenaga medis lainnya termasuk dokter ahli penyakit dalam dan perawat.
Ade mengatakan, dirinya sengaja turun ke lokasi karena mendengar informasi Nenek Liana dan adiknya Kakek Hasan Basri dari Happy Neldi tentang kondisi kemanusiaan. “Kita mendengar informasi ini dari Happy Naldi. Mendengar keadaan Nenek Liana dan Hasan Basri, atas respon kemanusiaan kita langsung membawa tim tenaga medis dari Kementerian Kesehatan, agar nanti dicek kondisi kesehatannya dan tindakan medis apa yang dapat kita berikan selanjutnya. Semua itu tergantung dari tahapan teknisnya bagaimana,” sebut Ade, Sabtu (13/3).
Sementara itu, Direktur Umum SDM dan Pendidikan RSUP M. Djamil, Dovy Djanas mengatakan kedatangan ke Rimbo Kalam atas permintaan dari Ade Rizki Pratama sebagai mitra kerja Komis IX DPR RI yang membidangi kesehatan. “Kita datang ke sini atas permintaan pak Ade sebagai mitra kerja di Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, untuk memeriksa kesehatan Nenek Liana. Makanya kami menurunkan tim yang terdiri dari dokter ahli penyakit dalam bersama dengan perawatnya,” jelasnya.
Dovy juga menjelaskan sebelum kedatangannya meninjau kondisi Liana atas respon kemanusiaan, sudah lebih dulu menghubungi Dinas Kesehatan Padang Pariaman untuk koordinasi, “Jadi kita sebelum ke sini tentu sudah menghubungi lebih dulu Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi, sehingga nanti di lapangan ada rekomendasi yang akan ditindaklanjuti,” paparnya.
Menengarai hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Yutriadi mengatakan akan melakukan upaya penanganan medis untuk kesembuhan Nenek Liana, “Yang akan kita lakukan Senin besok mengurus BPJS-nya untuk dibawa ke rumah sakit. Di sisi lain kita bersama-sama mencari anak Nenek Liana ini, membujuknya agar ada yang merawat ibunya di rumah. Kita juga coba mengajak semua pihak untuk mengangkat ekonomi keluarga Nenek Liana ini. Jadi anak Nenek Liana ini nantinya tidak merasa khawatir ada usaha yang akan dijalankan untuk menghidupi ekonominya,” tukuk Yutriadi di lapangan Sabtu (13/3).
Di penghujung kunjungannya, Ade memberikan santunan uang senilai Rp 5 juta guna menyelesaikan pembangunan rumah layak huni bagi Nenek Liana dan Kakek Hasan Basri. Ade juga memberikan uang Rp 2 juta untuk kebutuhan harian mereka. Selain itu tampak juga beberapa bungkusan sembako juga disalurkan Ade.
Discussion about this post