Ditulis oleh Sriwaresky Ismal, Mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang 2021.
Sawahlunto, R.Investigasi–Menjadi seorang Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Sawahlunto mesti selalu memiliki inovasi, strategi dan kreatifitas dalam memimpin dan berfikir sistem. Tidak hanya menguasai ilmu manajemen tetapi juga dituntut membuat program program yang langsung menyentuh kesehatan masyarakat, termasuk memiliki program yang mnegatasi, mencegah dan mengendalikan suatu virus dan penyakit agar tidak menjadi wabah yang mengkuatirkan.
Dalam hal ini penulis mengemukakan mengenai Kepemimpinan Strategik Berfikir Sistem sebagai aplikasi Kepala Dinas Kesehatan di Kota Sawahlunto untuk Pencegahan dan Pengendalian TBC.
Disini sebagai Kepala Dinas Kesehatan membuat program yang sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan dan memastikan program tersebut berjalan lancar dan sesuai target. Artinya seorang Kepala Dinas Kesehatan tersebut telah melaksanakan fungsi Inti Kesmas berupa jaminan. Contohnya Dalam program penjaringan terduga TBC, bagi masyarakat penderita batuk berdahak sudah 2 Minggu akan dilakukan pemeriksaan sputum. Pastikan sesuai dengan peraturan secara nasional dan dilindungi oleh hukum. Dan mesti dipastikan penjaringan bagi penderita batuk berdahak sudah lebih dari 2 minggu dalam fasilitas dan layanan yang diberikan sudah tepat. Bila ada kesalahan itu sebagai bahan evaluasi untuk mengukur efektivitas dan kualitas layanan program tersebut. Artinya Kepala Dinas Kesehatan telah melakukan sepenuhnya pelaksanaan penjaringan masyarakat batuk berdahak lebih dari 2 minggu, sebagai upaya peningkatan terduga TBC tentunya akan mendukung tercapainya sistem kesehatan yang baik’, nantinya mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama yang TBC. Hal ini menunjukkan bahwa suatu sistem kesehatan membutuhkan peran leadership bagi pemimpin kesehatan masyarakat pada umumnya.
Seorang Kepala Dinas Kesehatan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya harus mampu berpikir sistem agar dapat menjalankan semua kegiatan dan membawahi semua petugas dibawah naunganya. Dalam kasus batuk berdahak lebih dari 2 Minggu untuk upaya penemuan kasus terduga TBC sebagaimana diamanahkan pada SPM. Pemimpin harus memikirkan apakah jika pengelola program diganti tanpa ada diskusi, maka program tersebut dapat dilaksanakan oleh petugas baru dengan baik. Sebab hal itu berkaitan dengan sistem yang dikenal yaitu input, proses, output dan feedback.
Untuk itu Kepala Dinas Kesehatan selain seorang leadership yang baik, juga harus menerapkan lima disiplin dalam memimpin yang meliputi personal mastery, mental model, system thinking, shared vision, dan team learning. Ditambahkan juga dalam suatu kebijakan diperlukan adanya mitra kerja dengan pihak lain untuk membantu ataupun mendukung secara aspek sumber daya, maka seorang pemimpin harus bisa melakukan ketegasan dalam pengelolaan kasus TBC di pelayanan primer, advokasi, dan kolaborasi bersama dengan lintas sektor serta tokoh masyarakat.
Discussion about this post