SAWAHLUNTO, REPORTASEINVESTIGASI.com
Akibat pelaksanaan yang serampangan, proyek kawasan pusaka di Kandi Desa Kolok Nan Tuo Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto terkesan asal jadi, meski telah ada perbaikan, namun kondisi proyek senilai Rp3,1 miliar yang dikerjakan rekanan PT. Wahana Bhakti Serumpun itu kian memprihatinkan.
Pasalnya, sampai saat ini proyek Satuan Kerja (Satker) Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Sumatera Barat bernomor kontrak : IK.02.04/Kont-Fis/Pelaks.PBL-SB/V-2016 dengan konsultan pengawas PT Wandra Cipta Engineering itu sebagian sudah ada yang merengkah dan retak, namun tak ada perhatian lanjutan dari pihak pemilik proyek (Satker PBL). Diduga kuat, proyek Kementrian PUPR Dirjen CK yang dikelola Satker PBL Sumbar “bermain mata”.
Pemandangan kontras itu jelas bertolakbelakang dengan harapan pemerintah setempah, agar setiap pelaksanaan pekerjaan yang juga estalase pengembangan kawasan yang selama ini sangat banyak dikunjungi sebagai destinasi wisata, terganggu dengan ulah kontraktor pelaksana yang diduga tak menjaga kualitas pekerjaan, serta ditambah dengan lemahnya pengawasan terhadap dugaan kecurangan kontraktor pelaksana.
Sebelumnya, terkait kondisi banyaknya bangunan yang merengkah dan retak di proyek
tersebut, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Sawahlunto Tri Darma Satria tak mau berkomentar lebih jauh. “Kondisi pekerjaan memang sudah Provisional Hand Over (PHO). Namun, kalau menanyakan bagaimana tindaklanjut ada yang merengkah maupun retak, silahkan tanyakan langsung kepada Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Sumatera Barat, di Padang,” jelas Tri Darma Satria di balaikota.
Tri Darma Satria menampik bahwa itu merupakan tanggungjawab Bidang Cipta Karya PU Sawahlunto. Pihaknya hanya sebagai user atau penerima pekerjaan.“Kalau mau jelas tentang apa dan bagaimana tentang pelaksana proyek ini, langsung tanya dan cari informasi ke Satker, terkait proyek ini yang juga ada konsultan perencana dan konsultan pengawasnya,” jelas Kabid Cipta Karya itu.
Proyek Penataan Kawasan Pusaka di Kandi merupakan bagian dari pekerjaan Sawahlunto Historical Park yang dilengkapi patung Mahaputra Mohammad Yamin, satu mushalla, dan beberapa gazebo. Sawahlunto Historical Park merupakan sebuah kawasan wisata yang mengemas sejarah perkembangan Kota Sawahlunto dari masa ke masa.
Discussion about this post