Tiada yang tahu kapan pandemi covid-19 ini berakhir. Berdasarkan estimasi pakar puncaknya Juni dan melandai pada Agustus hingga September. Namun hal tersebut masih menjadi tanda tanya yang besar, entah kapan berakhirnya.
Berbagai bantuan juga sudah direalisasikan. Berbagai masalah yang timbul akibat Pandemi ini sudah diselesaikan mulai dari tingkat jorong, nagari hingga ke kabupaten bahkan pusat.
Namun kita harus tetap berpikir dan bertindak untuk terus meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan di Kabupaten Agam mengingat kemampuan pemerintah tentu terbatas.
Dengan demikian kita selaku pemerintah daerah harus meningkatkan ketahanan pangan kita bisa dengan berbagai cara seperti pemberian bibit unggul cepat panen, bibit ikan, ternak pekarangan dengan pendampingan yang konsisten oleh penyuluh pertanian/perternakan sehingga hasilnya bisa bernilai tinggi baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang sudah terpuruk karena pademi covid-19 tersebut.
Optimalisasi lahan tidur dan pekarangan rumah juga bisa kita lakukan, dengan cara menanam tanaman untuk makan harian produktif, optimalisasi tabek ikan, sungai, rawa-rawa dan optimalisasi ternak pekarangan rumah seperti ayam dan itik sebagai sumber gizi.
Kini terasa betapa berartinya, Program Agam Menyemai di Kabupaten Agam yang selama ini telah di dengung-dengungkan oleh bupati Agam Dr.H Indra Catri kepada masyarakat di Kabupaten Agam. Di tengah pandemi Covid19 Agam menyemai menjadi amunisi untuk masyarakat yang terdampak, apalagi dengan adanya dukungan dari pemerintah Agam dengan pembagian bermacam bibit ke masyarakat menjadi penyemangat untuk tetap bertahan ditengah perjuangan melawan covid19 ini, semoga hingga Pandemi ini berakhir masyarakat di Agam masih bisa bertahan.Aamiin
Discussion about this post