Dalam hidup banyak profesi yang digeluti dikalangan masyarakat, salah satunya adalah makelar. Makelar atau marketing kadang disebut juga sebagai perantara. Banyak makelar sering kecewa atau sering mengecewakan konsumen karena tidak membuat janji sebelum akad terjadi.
Semua orang bisa jadi makelar tapi tidak semua orang bisa berlaku jujur dan sabar jadi makelar.
Sebelum menjualkan barang dagangan ada beberapa poin yang harus kita buat dengan pemilik barang. Seperti membuat perjanjian seperti komisi kita berapa, waktu menjualkan berapa lama, barang yang dijual harus kita bersihkan sebelum di orderkan tanpa pungut bayaran, orderan melalui promosi juga kita tidak memungut bayaran, dan apabila waktu masa kita menjual habis kita ikhlas untuk tidak diberi, jangan kita merasa tidak puas sama yang punya barang karena barang tersebut terjual tapi waktu sudah lewat perjanjian. Disini kesabaran seorang makelar akan di uji kesabaran, kenapa karena diwaktu mereka menjualkan tidak laku, modal sudah banyak masuk, disitu kesal datang, itu salah.
Kadang, yang nama kerja ada kesalahan-kesalahan yang terjadi oleh makelar. Namun semua tidak salah makelar, banyak juga yang punya barang yang tidak jujur, seperti dalam masa perjanjian barangnya ditawar langsung oleh pembeli, mereka lihat promosi makelar karena tahu siapa yang punya mereka cari sendiri dan langsung mereka transaksi secara diam-diam seperti dikasih panjar secara diam-diam pula untuk sekedar ikat perjanjian. Setelah masa waktu makelar habis baru dia kabarkan bahwa barang terjual setelah akad perjanjian, padahal dia transaksi dalam masa perjanjian, ada juga yang punya barang atau yang minta tolong cari barang mengubah janji dari perjanjian akad semula, Jadi yang dipegang itu Akad atau janji disinilah kejujuran akan di uji oleh Allah swt.
Contoh
Kita menjualkan rumah di Kota Bukittinggi di komplek elit, ada beberapa bawahan kita sebagai makelar untuk ikut berjuang menjualkan, sampai habis akad rumah tersebut tidak terjual, ada saja kendala mungkin itu belum rezeki. Tidak beberapa hari setelah waktu akad habis rumah itu dibeli orang. Apakah kami kecewa tidak kalau memang waktu transaksinya sudah lewat dari Akad, kejujuran berpulang ke yang punya rumah, ada juga kami menjualkan ruko dilubukbasung dijalan Samsat Lubkbasung, kami promosikan,kami bersihkan, kami buatkan videonya, kami promosikan beberapa cara, setelah waktu akad habis ruko tersebut terjual oleh yang punya, tentu kami tidak dapat apa-apa, kami tidak kecewa kalau benar traksaksi itu diluar waktu akad kami, disinilah kesabaran perjalanan dan tantangan bagi seorang makelar.
Kami berterima kasih kepada yang punya rumah walaupun kami tidak dapat apa-apa, tapi beliau memberi makan anak-anak kami dipanti asuhan untuk satu kali makan dan juga yang punya ruko kemaren juga bersedekah satu juta untuk anak-anak panti kami.
Bagi kami sebagai makelar memang setiap rezeki yang masuk diniatkan berbagi dengan panti asuhan tapi Allah belum izinkan kami dapat rezeki dari rumah dan ruko itu, mungkin ditempat lain rezeki sudah Allah siapkan tapi waktunya belum tepat.
Bersambung
Discussion about this post