Tak sedikit rasa surut di hati, saat dikenang darimana diri ini datang.Masih terngiang dimana terminal tempat yang paling saya suka dan pernah bahagia ketika diri ini masih beranjak anak-anak.
Hampir semua orang tahu, bahwa Terminal adalah tempatnya bis berkumpul untuk mengantarkan penumpang atau sewa ke daerah tujuan. Namun lain halnya dengan yang saya alami, Terminal mempunyai arti tersendiri , bagaimana tidak, saya bukan penumpang tapi anak dari seorang sopir bis yang ikut membawa penumpang di terminal tersebut
Meski tak bisa menikmati sepenuhnya bermanja-manja dengan seorang ayah dihari-hari tertentu , karena tugasnya. Namun kadang kala saya dibawa ibu ke terminal untuk sekedar melihat ayah. Masih terbayang kala itu, tubuh mungil ini digendong dan didudukkan dibelakang setir oleh sang ayah untuk bebarapa saat saja sebelum beliau kembali melanjutkan perjalanannya.
Hari ini harapan yang pernah dilontarkan Ayah terwujud sudah, “mudah-mudahan kamu nanti tidak mengikuti pekerjaan ayah ini”, ucapan ayah masih terngiang sampai saat ini. Tapi, walaupun ayah sering bilang jangan ikuti kerja ayah, Rasa bangga jadi anak seorang sopir dari seorang ayah seperti dirimu takkan pernah saya lupakan,kata-katamu membuat saya tetap semangat dalam hidup ini.
Diantara hembusan angin, saat mengenang diri, adahal paling sedih yang saya alami, yakni setelah duduk di sekolah dasar dan sudah bisa keterminal sendiri, ingin hati menunggu mobil ayah datang, karena malu bertanya dan sudah tahu jam mobil beliau datang, dan ingin makan sama ayah diterminal, tahu-tahu ketemu teman beliau, dan teman ayah itu bilang bahwa mobil ayah tidak masuk, ada kadang rusak atau tidak ada sewa tidak jadi datang, bisa dibayangkan dari pagi sudah ingin cepat hari siang karena rindu ayah tahu-tahu tidak jadi bertemu, senyum ditukar sedih dibawa pulang.
Ayah walaupun tidak bawa uang pulang tapi beliau tetap tersenyum dihadapan orang-orang yang beliau sayangi, ayah setiap pulang jarang tidak bawa makanan kalau pulang, beliau bilang ini untuk buka pintu, hal itu turunan sama saya sekarang kalau pulang kerumah tidak bawa makanan untuk.anak-anak serta istri rasa ada yang kurang.
Ayah walaupun lelah beliau sampai rumah tetap gembira dihadapan kami sekeluarga, beliau tetap panggil saya duluan, terus berikut ke adek bukan dari yang kecil, karena kalau yang kecil pasti langsung di gendong, kalau yang kecil dipanggil dulu pasti saya akan terlupakan, hal itu juga turun hari ,kalau pulang saya akan tanya lebih dulu anak yang besar, ini supaya tidak ada yang merasa tidak disayangi..
Ayah sering bilang kamu harus rajin-rajin sekolah,rajin-rajin nabung supaya kamu nanti tidak susah cari kerja yang lebih baik dari kerja ayah ini, cari modal supaya kamu Bis mandiri nanti, kamu jangan pernah lupa bahwa kamu hanya anak seorang sopir, jangan pernah sombong dan berlakulah santun
Ayah sering bilang kamu harus jadi anak soleh untuk bisa nanti doakan ayah dan ibumu, kamu adalah aset kami sebagai orang tua, jaga adik-adikmu ,kamu harus bangga jadi anak seorang sopir..
Saya bangga punya anak dari seorang sopir. Perjalanan inipun tak menjadikan saya hanya sebagai seorang anak yang bangga ayahnya seorang sopir. Tapi menjadikan saya seorang kakak juga. Karena anak yang senasib dan sepenanggungan dengan saya pun bertemu, ia adalah Andri.
Andri bukan sekedar teman lagi, dia layaknya seorang adik. Adik yang menerima nasib mengikuti ayahnya sebagai sopir ALS nopin 55. Namun saya selalu mendoakan mudah-mudahan adik cepat dapat pekerjaan yang lebih baik lagi, Andri pernah lontarkan kita tak sedarah abang tapi abang adalah abang kandung saya , kita beradik kakak kita sama-sama anak seorang sopir, doakan saya bang supaya pekerjaan yang pernah di kerjakan ayah kita dulu bisa saya jalani dengan selalu bersyukur pada Allah swt atas pekerjaan ini
Meski tak mengikuti jejak ayah, saya juga masih banyak bergabung dengan group bis-bis mania. Sebagai bukti tanda saya cinta terhadap pekerjaan tersebut, bahkan saya juga ingin banyak kenal dengan awak bis lainnya ,begitulah kehidupan sopir, telah mengajarkan tak perlu sedarah untuk bersaudara.
Jangan pernah remehkan anak seorang sopir, karena banyak anak-anak dari sopir yang sukses dan berhasil, bermacam keberhasilan yang telah mereka dapat ini berkat dari didikan dan kerja keras seorang ayah yang ingin melihat anak-anak mereka sukses..
BANGGA JADI ANAK SOPIR..
Discussion about this post