ADVERTISEMENT
Sabtu, 5 Juli 2025
Ɍ™ Kritis Mengkritisi
Advertisement
ADVERTISEMENT
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Ɍ™ Kritis Mengkritisi
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Belajar dari Tokoh Bangsa, Konsistensi dan Karakter Berpolitik

Oleh : Boy Hadi Kurniawan Direktur Consist (Center for Education Training and Strategic Studies)

by Redaksi
21 Juni 2024
in ESSAY
Reading Time: 4min read
Belajar dari Tokoh Bangsa, Konsistensi dan Karakter Berpolitik

Ilustrasi politik Kuda Troya di Yunani yang diidentikkan sebagai simbol penghianatan. (Dok. Ist)

ADVERTISEMENT

Dalam sebuah podcast Eep Saefulloh Fatah, seorang analis dan konsultan politik yang berpengalaman menganalisis dan menyampaikan pandangannya, bahwa Megawati Soekarnoputri adalah contoh seorang politisi yang berkarakter di Indonesia saat ini. Di tengah banyaknya politisi yang pragmatis dan tidak punya pendirian. Terlepas dari sisi kekurangannya. Sisi positif dari sosok Megawati yang dapat diambil adalah konsistensi dalam berpolitik, sehingga dia disebut Eep sebagai politisi yang berkarakter.

Kenapa demikian? Karena bisa dilihat dari sejarah dan kiprahnya dalam dunia politik. Sejak tahun 1973 berdirinya PDI, Megawati konsisten menjadi oposisi bagi pemerintah Orde Baru. Setelah 26 tahun lamanya menjadi oposisi, dan tumbangnya rezim Orde Baru tahun 1999, barulah Megawati dan PDI-P meraih kemenangan. Bahkan sempat ditimpa prahara internal, namun tetap kokoh.

BERITA LAINNYA

Dari Janji ke Realita: Mengatasi Kesenjangan Pangan di Indonesia

Kewirausahaan: Membangun Ekonomi Kerakyatan

Perang Tarif AS-Tiongkok: Dilema Global yang Butuh Solusi Berani

Buahnya Megawati kemudian menjadi Presiden RI dari tahun 2001-2004. Lalu tahun 2004 PDI-P dan Megawati kalah dari Golkar dan SBY menang sebagai Presiden, kembali Mega bersikukuh sebagai oposisi sampai tahun 2014. Hubungannya dengan SBY sampai hari ini masih berjarak karena itu.

ADVERTISEMENT

Dari tahun 2014 PDI-P mengusung Jokowi sebagai presiden, bukan anak biologisnya yang digadang-gadang sebagai penerus trah Bung Karno, yaitu Puan Maharani. Termasuk pada Pilpres 2024 walaupun dikhianati oleh Jokowi yang menyebrang mendukung Prabowo dan anaknya Gibran, tapi Megawati lebih memilih mencalonkan Ganjar Pranowo dan Prof. Mahfud MD sebagai capres dan cawapres. Sekali lagi, bukan mencalonkan anaknya, Puan.

Kemudian kita lihat juga statement Anies Baswedan dalam acara PKS, beliau memuji bahwa PKS adalah salah satu partai yang konsisten di Indonesia saat ini. Ketika yang lainnya sudah berbelok, kata Anies, PKS masih berjalan lurus. “Kami menunggu sikap PKS dan menghargainya,” kata Anies.

Kalau kita lihat di tengah situasi politik Indonesia yang hingar bingar saat ini, dan indeks demokrasi yang semakin menurun, konsistensi dan karakter dalam berpolitik ini juga semakin langka. Banyak politisi yang kehilangan jati diri dan ideologinya ketika dihadapkan pada kekuasaan. Dengan mudah mereka berpaling dari pendukung dan pengikutnya dengan dalih rekonsiliasi. Padahal rekonsiliasi yang dimaksud, di baliknya adalah berbagi-bagi kue kekuasaan juga.

Memang, dalam seni perang ada yang namanya strategi Kuda Troya. Yaitu menyusup kedalam benteng musuh dan melemahkan musuh dari dalam. Tapi ujung-ujungnya kita melihat itu adalah strategi politik yang tujuan utamanya adalah meraih kekuasaan dengan membolehkan/menghalalkan segala cara. Sehingga kehilangan jati dirinya atau karakternya. Identik dengan khianat mengkhianati demi kepentingan kekuasaan.

ADVERTISEMENT

Sebetulnya dalam sejarah bangsa Indonesia, banyak contoh negarawan dan politisi yang berkarakter, mereka lebih memilih jalan sulit dan mendaki untuk mencapai tujuannya walaupun dengan suka duka dan pengorbanan. Contohnya saja Dr. Muhammad Natsir. Pendiri dan Ketua Umum Partai Islam Masyumi. Perdana Menteri ke 5 Indonesia yang menjabat dari tahun 1950-1951.

Beliau memilih mengundurkan diri karena berbeda prinsip dengan Soekarno. Beliau adalah seorang yang kritis ketika melihat ketidakadilan, walaupun kemudian dipenjara di era Orde Lama dan dicekal di era Orde Baru. Beliau memilih tetap konsisten dengan pendiriannya. Beliau dikenal sebagai pejabat yang tak punya baju bagus. Bahkan jasnya pun bertambal.

Beliau juga dikenang sebagai menteri yang tak punya rumah dan menolak diberi hadiah mobil mewah. Jasa beliau terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia tak bisa diabaikan. Tapi memilih kemudian tersingkir dari panggung kekuasaan ketika prinsipnya tidak bersesuaian dengan pemegang kekuasaan. Inilah contoh politisi berkarakter dan berprinsip yang dimiliki Indonesia.

Begitu juga dengan Buya Hamka, seorang ulama, politisi Masyumi dan pejuang kemerdekaan yang sekarang riwayat hidup beliau kembali difilmkan untuk menjadi pelajaran bagi generasi penerus bangsa. Buya Hamka kemudian dipenjara bukan karena korupsi, tapi karena berbeda pandangan politik dengan penguasa, beliau diperlakukan dengan tidak adil oleh kawan seperjuangannya.

Bahkan difitnah sebagai pengkhianat bangsa. Beliau mengkritik kedekatan Soekarno dengan PKI ketika itu. Beliau melihat paham komunisme berbahaya bagi bangsa. Tapi Soekarno punya pandangan lain ketika itu untuk menyatukan ideologi nasionalis, agamis dan komunis dalam konsep Nasakom.

Barulah kemudian ketika terjadi pemberontakan G30 SPKI dan rezim Orde Lama berakhir, Buya Hamka kemudian bebas dari tahanan politik. Dalam keadaan sakit Soekarno berpesan agar Buya Hamka menjadi imam shalatnya ketika nanti beliau wafat. Buya Hamka kemudian bersedia. Dibuang semua benci dan deritanya. Urusan memaafkan adalah urusan manusia dengan manusia, sedangkan urusan dosa adalah urusan manusia dengan Tuhannya.

Tetapi kemudian Soekarno menyadari kesalahannya, ketika berwasiat Buya Hamka menjadi imam shalat untuk jenazahnya. Secara tidak langsung itu adalah permintaan maaf dari Soekarno kepada Buya Hamka. Dan Buya Hamka dengan besar hati menerimanya. Inilah contoh politisi dan negarawan bangsa yang berkarakter dan konsisten. Buya Hamka juga memilih mundur sebagai Ketua MUI daripada merubah fatwa MUI untuk membolehkan ucapan “Selamat Natal”, karena bagi beliau ini adalah masalah aqidah dan prinsip dalam agama.

Hari ini, inilah yang sangat langka dan krisis pada bangsa Indonesia. Perjuangan para pendiri bangsa yang berdarah-darah dan penuh pengorbanan, seakan dikhianati oleh orkestrasi korupsi yang melanda bangsa Indonesia. Praktek demokrasi yang semakin liberal dan bebas. Korupsi juga semakin merajalela. Kekuasaan dijadikan sarana untuk memerah kekayaan bangsa.

Contohnya Korupsi tata niaga timah yang awalnya diperkirakan 271 trilyun, ternyata menurut Kejaksaan Agung kerugian negara mencapai 300 trilyun. Belum lagi kasus-kasus lainnya yang terungkap dan tidak terungkap. Sementara rakyat semakin miskin, biaya hidup semakin mahal dan biaya pendidikan juga semakin tinggi. Sedangkan pejabat semakin kaya raya. Perbedaan harta sebelum menjabat dengan setelah menjabat semakin kontras. Banyak yang semakin melejit kekayaannya ketika menjabat.

ADVERTISEMENT

Gaya hidup hedonisme di kalangan pemimpin dan demokrasi berbiaya tinggi menjadi salah satu pencetus utama penyimpangan kekuasaan ini (abuse of power). Jika ini tidak segera diatasi maka bisa berbahaya bagi kelanjutan bangsa Indonesia.

Sudah banyak negara besar yang kolaps dsn hancur karena kerusakan dari dalam dan juga intervensi dari luarnya. Oleh karena itu diperlukan hari ini konsistensi, karakter dan keteladanan dari para politisi, pemimpin dan pejabat bangsa ini, bahwa berpolitik dan memegang kekuasaan itu tujuannya adalah untuk “memerdekakan” rakyat dan bangsa Indonesia dari kebodohan, kemiskinan dan keburukan bukan untuk kekuasaan dan kekayaan semata. Wallahu alam bishshawab.

ShareTweetSend
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sekdako Ambun Kadri Buka Monev Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Next Post

Sambut HUT DKI ke 497, Kesbangpol DKI Meriahkan Hari HANI 2024 di Lapangan Banteng

Next Post
Sambut HUT DKI ke 497, Kesbangpol DKI Meriahkan Hari HANI 2024 di Lapangan Banteng

Sambut HUT DKI ke 497, Kesbangpol DKI Meriahkan Hari HANI 2024 di Lapangan Banteng

Public Figure Berinisial VTP dan Seorang Wanita Diamankan Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat

Public Figure Berinisial VTP dan Seorang Wanita Diamankan Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
  • BOX REDAKSI
  • ABOUT US
  • KODE ETIK (KEWI, KEJ & KEIW)
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

© PT MEDIA JAYA INVESTIGASI

No Result
View All Result
  • HOME
  • FOKUS
  • SUMATERA BARAT
    • PEMPROV SUMBAR
    • -KOTA PARIAMAN
    • -PADANG PARIAMAN
    • -KOTA PADANG
    • -PASAMAN
    • -PASAMAN BARAT
    • -PESISIR SELATAN
    • -LIMAPULUH KOTA
    • -KOTA PAYAKUMBUH
    • -TANAH DATAR
    • -KOTA PADANG PANJANG
    • -SIJUNJUNG
    • -KOTA SAWAHLUNTO
    • -SOLOK SELATAN
    • -KOTA SOLOK
    • -KAB. SOLOK
    • -AGAM
    • -KOTA BUKITTINGGI
    • -DHARMASRAYA
    • -KEP. MENTAWAI
  • NASIONAL
  • HUMANIORA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • KOMUNITAS
  • PERSPEKTIF
    • TAJUK RENCANA
    • ESSAY
    • FIKSI
  • SERBA SERBI
    • EKONOMI/PASAR
    • GAYA HIDUP
    • OLAHRAGA
  • POLITIK
    • PILKADA SERENTAK
    • PEMILU SERENTAK
  • PILIHAN EDITOR
    • IN-DEPTH
    • ADVERTORIAL

© PT MEDIA JAYA INVESTIGASI