Bukittinggi — Perhelatan Pedati yang memang telah usai, merupakan ajang untuk pengembangan potensi diri bagi pelajar di Kota Bukittinggi. Melalui pementasan budaya dan seni yang mereka lakukan, para pelajar tersebut sekaligus bertugas mengangkat nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kota Bukittinggi, Melfi Abra di ruang kerjanya Selasa (27/12) kepada reportaseinvestigasi.com menjelaskan, ajang Pedati XII/2022, khususnya melalui pesta budaya dan seni merupakan bagian tujuan utama kegiatan di atas.
Menurut Melfi, dalam kurikulum pendidikan sejalan dengan visi dan misi Walikota-Wakil Walikota menggali dan mengembangkan kembali nilai-nilai kearifan lokal, terutama di bidang budaya dan seni.
“Nilai tersebut telah dimasukan ke dalam kurikulum muatan lokal, dari semua jenjang pendidikan yang berada di bawah Disdikbud, di dalamnya berkaitan dengan budaya dan seni,” ulas Melfi.
Pembelajaran untuk budaya dan seni yang dipelajari pelajar di sekolah, lanjut Kadisdikbud, memerlukan implementasi di lapangan melalui pengajaran atau pementasan seperti yang dilaksanakan pada Pedati lalu.
Dari implementasi di lapangan itu, Melfi menilai juga dapat mengembangkan potensi diri yang membutuhkan kesempatan untuk menyalurkannya seperti Pedati.
Karena cukup banyak pelajar yang bahkan juga mampu meraih prestasi di bidang budaya dan seni, Kadis Dikbud berharap, dapat mendukung kelanjutan pendudukan bahkan bukan tidak mungkin untuk profesi di kemudian hari.
Selama penampilan dan tarian Pocil, jumlah pelajar yang ikut mendukung kegiatan Pedati tahun ini tercatat sebanyak 1.572 orang. (Pon)
Discussion about this post