Bukittinggi — Di tengah pesimistis masyarakat khususnya pedagang di sepanjang Jl.Pemuda dan Perintis Kemerdekaan khususnya, akibat tidak selesainya pekerjaan sebelumnya, Walikota Bukittinggi Erman Safar seperti memberikan jawaban.
Proyek yang semula dianggarkan Rp.15 miliar dengan nilai kontrak Rp.12,9 miliar, oleh PT.Inanta Bhakti Utama hanya mampu menyelesaikan sekitar 60 persen dari bobot yang tertuang dalam kontrak.
Buka hanya sisa pekerjaan saja yang menjadi sorotan, lebih dari itu adalah bengkalaian menyebabkan terjadinya gundukan tanah serta lobang, berdampak terhadap usaha para pedagang di sepanjang proyek drainase yang membelah ruas Jl.Pemuda dan Perintis Kemerdekaan.
Apalagi proses pengerjaan drainase primer kita Bukittinggi ini, tidak dilakukan secara berurutan dari ujung atau pangkalnya. Karena dalam pelaksanannya digali secara acak.
Maka tidak heran banyak sorotan tertuju pada lemah atau kurang jalannya pengawasan oleh konsultan pengawas dan aparat dan instansi teknis terkait.
Kondisi tersebut mengakibatkan kelancaran arus lalulintas, terutama para calon pembeli dagangan yang ada di kedua ruas jalan tersebut, yang enggan untuk melewatinya.
“Tentu saja kami para pedagang yang sangat merasakan dampak terhadap jual-beli barangan dagangan, sehingga jauh merosot,” ungkap Muhammad dan Aswaldi beberapa waktu sebelumnya.
Bahkan keduanya menyebutkan, pekerjaan drainase tersebut lebih buruk dampaknya dibandingkan dari pandemi Covid 19 terhadap ekonomi dan dunia usaha.
Belajar pekerjaan tahap pertama tersebut para pedagang khususnya mengharapkan pengawasan lebih ditingkatkan.
Tidak ingin kejadi serupa terjadi kembali, sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat dan pedagang,Walikota Erman Safar didampingi Sekda Martias Wanto sengaja melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan kegiatan pekerjaaan drainase tersebut kemaren.
Kepada pelaksana CV Insani, Wako menekankan agar pekerjaan dilakukan dengan baik, sehingga proyek senilai Rp.4,7 miliar dengan lama kontrak 120 hari sesuai dengan kualitas dan tepat waktu.
Terutama pekerjaan yang cukup berat dan akan banyak bersinggungan dengan arus lalulintas dari ujung jalan Perintis Kemerdekaan sampai ke depan SMPN 1 di jalan Sudirman belum dimulai sama sekali. (Pon)
Discussion about this post