PAINAN – Untuk meningkatkan produktivitas masyarakat peternak di Kabupaten Pesisir Selatan, pemerintah daerah setempat bukan saja mengembangkan program integrasi perkebunan kepala sawit dengan ternak sapi, tapi juga melalui program inseminasi buatan (IB).
Upaya itu dilakukan, sebab Pesisir Selatan memang memiliki potensi yang sangat besar di sektor peternakan tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Pesisir Selatan, Efrianto, Kamis (17/9) di Painan.
Ia menjelaskan bahwa ada sembilan kecamatan yang dijadikan sebagai sentra sapi di Pesisir Selatan.
Sembilan kecamatan itu adalah Kecamatan Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung soal, Airpura, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan, dan Kecamatan Lunang
“Walau demikian kita tetap mengintroduksi, atau memperkenalkan program IB ini kepada semua peternak di 15 kecamatan yang ada. Upaya ini kita dilakukan sebab di tahun 2020 ini kita mentargetkan kawin suntik atau IB sebanyak 11.750 bibit,” jelasnya.
“Agar target itu tercapai, sehingga terhadap ternak sapi yang akan dilakukan IB, terlebih dahulu dilakukan seleksi. Namun akibat pandemi Covid-19, target IB sebanyak 11.750 itu baru tercapai sebesar 54 persennya. Sebab, akibat pandemi yang masih belum mereda sebagaimana saat ini, membuat petugas kesehatan hewan (Keswan) pada enam Puskeswan yang ada belum bisa bekerja secara maksimal,” ungkapnya.
Walau demikian pihaknya tetap optimis target IB sebanyak 11.750 bibit tersebut akan tetap tercapai hingga Desember 2020 nanti.
Dia juga menjelaskan bahwa tahun 2019 lalu pihaknya telah melakukan IB sebanyak 10.965 bibit. Padahal tahun itu target yang direncanakan hanya sebanyak 10.500 bibit. (Robi)
Discussion about this post