Ajang MTQ Nasional tingkat Sumatera Barat ke 37 dihelat di Kota Pariaman begitu spektakuler. Selain bertujuan membentuk, menjaga, mengamalkan dan mengembalikan nilai-nilai luhur ajaran islam sebagai agama Rahmatan Lil A’lamin yang mulai tergerus zaman, solidaritas dari para tokoh asal Pariaman mendukung perhelatan MTQ kali ini juga terlihat. Perebutan 2 tropy sekaligus untuk juara umum, puluhan juta sumbangan uang pembinaan bagi para juara, doorprize bagi pengunjung yang hadir, mewarnai kemuliaan ajang MTQ.
PARIAMAN, REPORTASEINVESTIGASI.com
Dengan terus diselenggarakannya MTQ yang digelar secara rutin, merupakan momentum penting bagi peradaban umat islam pada umumnya, agar lebih mendalami dan mengamalkan serta mengimplementasikan al-qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Sambutan ini disampaikan oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin ketika membuka secara resmi Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional tingkat Sumatera Barat ke 37 di Kota Pariaman, tepatnya di mimbar utama Pantai Kata, Sabtu malam (4/11/17).
“Melalui MTQ yang rutin digelar, sepatutnya mampu membangkitkan semangat kita dalam membangun nilai-nilai luhur masyarakat yang telah ada sejak dulu. Al-qur’an yang berisi pokok-pokok ajaran islam bersifat universal, yang perlu terus digali, didalami dan disebarluaskan di seluruh sendi kehidupan,” ulas Menag.
Saat ini umat islam mengalami tantangan yang demikian besar, dengan derasnya arus tekhnologi dan kemajuan zaman yang terjadi, sehingga hal-hal yang biasa dilakukan umat islam dan generasi mudanya dulu, berganti dengan pergeseran yang fundamental dan mengkhawatirkan. Menag pun mengapresiasi kepedulian Pemko Pariaman dalam menegakan syiar islam yang diimplementasikan ke dalam program Magrib Mengaji.
“Salah satu nilai luhur ajaran islam yang dulu adalah membaca dan menderas al-qur’an selepas sholat magrib, saat ini tergantikan dengan remote control televisi dan smarth phone. Karena itu program Magrib Mengaji yang telah dilakukan oleh Walikota Pariaman dan jajarannya selama ini, hendaknya dapat diikuti oleh segenap masyarakat dan generasi muda kota pariaman.” Singgung Menag Lukman mengapresiasi program Magrib Mengaji.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit yang juga Ketua LPTQ Provinsi Sumbar dalam sambutannya mengatakan, MTQ Nasional tingkat Provinsi Sumatera Barat ini mengusung tema membangun masyarakat yang agamais, berbudaya dan beradat, dalam bingkai NKRI.
“Sehingga bentuk substansi diselenggarakannya MTQ ini, adalah untuk memasyarakatkan nilai-nilai al qur’an dalam segenap pribadi dan masyarakat Sumatera Barat yang damai, sehingga dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat,” tukasnya.
Al-qur’an, sebutnya lagi, jangan hanya sekedar untuk diperlombakan saja, dengan acara yang secara seremonial, “Tetapi juga jauh dari pada itu, mari kita jadikan al-qur’an sebagai pembimbing kita dalam kehidupan ini,” ulasnya mengakhiri.
Sementara itu, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman selaku tuan rumah melaporkan, dalam ajang MTQ Nasional tingkat Sumatera Barat ke 37 yang dihelat di Kota Pariaman tahun 2017 ini, diikuti oleh 1023 orang peserta dari 19 kabupaten/kota Sumatera Barat, semua peserta mendaftar melalui system aplikasi e-MTQ, sedangkan yang dinyatakan lolos verifikasi sebanyak 1001 orang.
“Penerapan e-MTQ ini, adalah kali pertama dilakukan selama penyelenggraan MTQ Nasional di tingkat Provinsi Sumatera Barat, dan Kota Pariaman sebagai pelopor dalam penerapan system aplikasi ini. MTQ ini dilaksanakan selama 6 hari, dari tanggal 4-10 November 2017, dengan memperlombakan 10 cabang lomba dan 62 golongan,” tuturnya menjelaskan.
Mukhlis Rahman berharap ajang MTQ ini bisa menimbulkan dampak Multiplier Effect, bukan hanya dari segi wisatanya saja yang menjadi tujuan dari visi dan misi Kota Pariaman, tetapi juga hendaknya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Moment MTQ kali ini, hendaknya dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Pariaman, mulai dari kuliner, homestay dan jasa pariwisata, sehingga ajang MTQ ini menjadi berkah bagi mereka dari ribuan peserta dan official serta keluarga mereka yang datang di Kota Pariaman. sedangkan Pantai Kata tempat diselenggarakannya MTQ ini, nantinya selepas acara MTQ, akan dijadikan Museum Pengembangan Agama Islam di Kota Pariaman, sehingga konsep wisata yang islami yang kami inginkan dapat terwujud,” ucap wako.
Ia melanjutkan, perhelatan MTQ Nasional tingkat Sumatera Barat ke 37 di Kota Pariaman tahun 2017 ini mengalami peningkatan, yang biasanya hanya perebutan tropy bergilir juara umum saja, di MTQ kali ini akan ditambah dengan tropy tetap dari Kapolda Sumbar dan uang pembinaan sebesar 10 juta rupiah.
Tidak hanya itu, anggota DPR RI Jhon Kenedi Aziz juga menyumbangkan uang pembinaan untuk juara umum, Rp10 juta, juara II Rp7,5 juta dan juara III Rp5 juta, ditambah dengan doorprice di malam puncak penutupan sebesar Rp15 juta untuk 3 orang pemenang. Selain itu setiap tiap malam, bagi para pengunjung yang datang meramaikan MTQ di setiap mesjid dan tempat penyelenggaraan MTQ juga disediakan doorprize. (J/Red)
Discussion about this post