Padang Pariaman — Dalam rangka mensukseskan program Nasional yaitu pencegahan Stunting di masyarakat, Pemerintahan Nagari Balah Aie memprioritaskan peningkatan pengetahuan serta memberikan motivasi untuk seluruh kader posyandu yang ada di Nagari Balah Aie,
Hal ini ditandai dengan penyerahan hadiah lomba antar posyandu se kenagarian Balah Aie yang diserahkan oleh Walinagari Balah Aie terlaksananya kegiatan ini tentu dilandasi oleh komitmen dan kolaborasi antara kasi kesra Nagari Balah Aie, bidan desa dan para kader posyandu Nagari Balah Aie. Selasa (4/7/23).
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana langkah- langkah untuk pencegahan stunting, serta memberikan pengetahuan lainnya berkaitan dengan kesehatan anak yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bidan desa Nagari Balah Aie.
Walinagari Balah Aie Jonifriadi usai menyerahkan hadiah lomba kader posyandu,mengatakan kepada awak media, kami ucapkan terima kasih kepada semua kader posyandu karena telah membantu Nagari dalam mensukseskan program Nasional yaitu pencegahan kasus stunting.
“Jangan ada kasus stunting di masyarakat, harus dicegah dari dini, sesuai dengan petunjuk dan arahan dari tenaga kesehatan,”kata Jonifriadi.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, yang dilaksanakan oleh pemerintahan Nagari Balah Aie bersama bidan desa dan para kader, sangat memberikan dampak positif terhadap masyarakat Nagari Balah Aie, terutama dalam pencegahan kasus stunting.
“Kita apresiasi bidan desa karena telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh dengan semangat,”ucap wyali Nagari.
Ia berharap, kedepannya dengan adanya kolaborasi yang saling bersinergi antara pemerintah Nagari,kader posyandu dan bidan desa, tentunya hal ini dapat membawa angin segar untuk masyarakat Nagari Balah Aie. Insyaallah masyarakat di Nagari Balah Aie dapat terhindar dari kasus stunting, yang akhir -akhir ini sering terjadi di setiap provinsi di seluruh Indonesia,” harap Jonifriadi.
Bidan desa Nagari Balah Aie Sastilawati Rianur, Amd,Keb. saat ditemui awak media menjelaskan bahwa Kekurangan gizi pada anak bisa menjadikan pertumbuhan anak baik fisik maupun otak mengalami kemandekan.
“World Health Organization mendefinisikan kegagalan pertumbuhan anak akibat gizi buruk, dan terkena infeksi berulang kali,serta kekurangan stimulasi psikososial sebagai stunting,”kata bidan Sas.
Lanjutnya, Melalui Kegiatan peningkatan Pengetahuan Kader serta memberikan motivasi, guna untuk pencegahan stunting khususnya di Nagari Balah Aie sehingga kedepannya stunting tersebut dapat berkurang dan tidak ada lagi di masyarakat.
Ia menambahkan akibat pertumbuhan otak yang terganggu, anak-anak yang mengalami stunting akan mengalami kesulitan belajar karena kemampuan kognitifnya terbatas.
“Dampak dari pertumbuhan otak yang terhambat ini, akan berlanjut ke usia produktif, di masa dewasanya, anak-anak stunting memiliki produktivitas yang lebih rendah dibandingkan rekan-rekan sebayanya,”ucap Sas.
Dampak lain dari stunting yang tak kalah merugikan adalah menurunkan sistim imunitas tubuh. Anak-anak stunting lebih rentan terjangkit berbagai infeksi, Sedemikian rentannya imunitas anak stunting sehingga ia menghadapi risiko kematian akibat terjangkit infeksi yang terjadi berulang kali.
“Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang balita terkena stunting, anak mengalami kekurangan gizi kronis, Orang tua tidak sadar kebutuhan gizi sejak dalam kandungan, Orang tua tidak menyediakan asupan gizi pada anak, Kesehatan ibu dan sanitasi tidak bersih,”tutur buk sas mengakhiri.
Hal senada juga dijelaskan bidan desa Monalisa Malinda,Amd,Keb, kepada awak media, bahwa beberapa cara dalam pencegahan stunting tentunya dapat dilaksanakan secara rutin, seperti memberikan makan makanan bergisi sejak hamil, memenuhi gizi anak sejak bayi, memenuhi gizi anak sejak remaja, konsumsi air bersih secukupnya.
Dan untuk memastikan anak tak terhambat pertumbuhan otak dan fisiknya, langkah awal yang harus benar-benar dilakukan adalah me
Discussion about this post