Pessel, R.Investigasi — Pemerintah Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menolak bantuan dari luar untuk warganya yang terdata memiliki rumah tidak layak huni di daerah itu.
Hal itu, terbukti setelah Persatuan Olahraga Berburu Babi (Porbi) Sumbar, hendak menyalur bantuan untuk bedah rumah Buyung Lakui (55) di Nagari Lagan Hilir Pungasan Kecamatan Linggo Sari Baganti yang diberitakan reportaseinvestigasi.com, Rabu 18 Maret kemarin.
Anggota Porbi Sumbar, Andi mengakui, merasa terasingkan akibat kebijakan tersebut. Sebab, pihaknya sebagai organisasi Porbi di Sumbar ingin berbuat sosial untuk warga yang kurang mampu.
“Kalau seadainya diizinkan, akan segera kami langsung dan dibangun untuk kebutuhan pak Lakui,” terangnya.
Namun, karena saat ini tercekal kebijakan Pemerintah Kecamatan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, bantuan tersebut harus jelas dari Porbi melalui restu pemerintah setempat.
“Alasannya, karena sudah dimasukan ke Baznas. Jadi yang kami bantu ini mungkin tidak diperlukan lagi,” terangnya.
Lanjutnya, dengan adanya bantuan tambahan pihaknya tersebut, Kecamatan bisa menerima. Karena, bantuan itu iklas untuk membantu warga yang membutuhkan.
“Meski walaupun sudah ada, kami tidak apa-apa. Karena, bantuan ini ada dalam program kami,” tutupnya.
Sementara, untuk berita yang berimbang, reportaseinvestigasi.com sudah menghubungi Camat setempat, Ahmad Hidayat. Namun, saat dihubungi melalui telpon selulernya tidak mengangkat, dan reportasenvestigasi.com masih berupaya untuk mengklarifikasinya.
Sebelumnya, reportaseinvestigasi.com memberitakan, satu keluarga di Nagari Lagan Hilir Pungasan Kecamatan Linggo Sari baganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) tinggal di rumah tidak layak huni.
Rumah tersebut, adalah merupakan rumah Buyung Lakui (55) beserta Istri dan kelima anaknya, bukan tanpa alasan menempati sebuah gubuk reyot berlantai tanah berukuran sekitar 4 x 5 meter karena keterbatasan ekonomi.
Karena keterbasan ekonomi, Buyung dan keluarga terus bertahan. Meski berpuluhan tahun menempatinya. (Robi)
Discussion about this post