Payakumbuh — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Payakumbuh melaksankaan sosialisasi dan penguatan informasi tentang HIV/AIDS dengan kepada pengurus dan relawan, di Sekretariat KPA Kota Payakumbuh, Sabtu (12/6)
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh sekaligus sebagai narasumber diwakili Kabid Kesmas dan P3 Fatma Nelly bersama Sekretaris KPA Fahman Rizal, Kasi P3 Pramudia, dan Romi Satria.
Dijelaskan Fahman Rizal kegiatan ini sengaja dilaksanakan oleh KPA Kota Payakumbuh dengan tujuan agar seluruh staf dan relawan peduli mengerti dan paham apa itu HIV/AIDS dan mampu menjelaskan kepada masyarakat.
Fatma Nelly menyampaikan saat ini upaya pencegahan dan penanggulangan penularan HIV/AIDS yang dilakukan Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Kesehatan sepertinya sudah hampir maksimal, mulai dari penyediaan layanan pemeriksaan awal Voluntary Consulling and Testing (VCT) atau yang dikenal Tes Darah HIV, menyiapkan dokter, dan petugasnya juga memastikan kesiapan peralatannya.
“Sekarang tugas kita bersama bagaimana layanan yang sudah tersedia tersebut bisa dipergunakan oleh masyarakat dengan sebaik-baiknya terkhusus bagi mereka yang masuk dalam kelompok resiko tinggi. Kami berharap rekan-rekan KPA beserta relawanlah yang akan berupaya dilapangan mengajak marsyarakat terutama orang atau kelompok yang rawan penularan dan ditularkan,” ucap Fatma Nelly yang akrab disapa Nelly itu.
Sementara itu, Fahman Rizal menyebut untuk menindak lanjuti itu untuk, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Payakumbuh melakukan penguatan informasi dasar HIV/AIDS kepada Staf dan relawan. Bagaimanapun, menurut Fahman, KPA harus memiliki jaringan atau pun perpanjangan tangan di lapangan yang biasa disebut dengan relawan peduli HIV/AIDS.
“Saat ini kami sudah melakukan perekrutan relawan sebanyak 30 orang, mereka berasal dari berbagai ragam propesi ada yang dari organisasi masyarakat, orang berpengaruh dalam kelompoknya (key person) maupun komunitas-komunitas yang ada di Kota Payakumbuh. Istilah pepatah minangnya “mamikek balam jo balam”,” paparnya.
Selanjutnya, Pramudia dalam materinya menyampaikan Informasi terkait kesiapan layanan dan juga teknis pemeriksaan. Pada dasarnya sampai saat ini layanan tes darah HIV suda tersedia di 8 Puskesmas dan ditambah 1 (satu) RSUD Adnaan WD Payakumbuh.
Sementara, narasumber Romi Satria menyampaikan informasi yang diberikan ini adalah berkaitan tentang bagaimana cara melakukan penjangkauan dan pendampingan kepada orang maupun kelompok yang kita anggap berisiko tertular virus HIV atau menularkan.
Ada dua informasi yang disampaikan oleh Romi, kunci dari keberhasilan dari jangkau damping ini adalah berawal dari pemetaan. Untuk itu dirinya mengingatkan kepada KPA dan relawan jangan lupa lakukan pencatatan andaikan kembali dari lapangan. Nanti disanalah bisa melihat berapa jumlah estimasi populasi kunci yang akan disasar.
Kedua, Romi menekankan kepada para relawan agar dalam setiap melakukan penjangkauan dan pendampingan jangan lupa selalu berkoordinasi dengan petugas, baik petugas KPA maupun petugas kesehatan.
Terpisah, kepada media, Wakil Ketua KPA Ul Fakhri menyampaikan sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada narasumber dan juga peserta yang hadir. Dirinya berharap apa yang didapat hari ini dapat berguna dan bermanfaat bagi diri pribadi, keluarga maupun lingkungan sekitar sehingga terhindar dari penularan virus HIV maupun ditularkan.
“Semoga ilmu yang didapat bisa diaplikasikan di lapangan, sehingga kita semua bisa melindungi yang kita cinta dari tertular HIV,” kata Ul Fakhri. (Humas)
Discussion about this post