Oleh : M Nazwira Hidayat
Pemilihan Gubernur di Sumatera Barat tinggal hitungan bulan, menunggu pendaftaran Gubernur dan wakil Gubernur ke KPU, masyarakat sudah mulai membicarakan Pilgub baik itu di warung kopi, di pasar bahkan perdebatan dirumah antara suami dan istri, anak dan orang tua.
Melihat perjalanan Pemilihan Legislatif dari tahun 2004 sampai sekarang serta Pemilhan Gubernur tahun 2005 hingga saat ini.
Saat itu Partai Golkar menang Pemilihan Legislatif tahun 2004 dengan calon Gubernurnya adalah Leonardy Harmainy berpasangan dengan Rusdi Lubis.
Gamawan Fauzi yang berduet dengan Marlis Rahman diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Bulan Bintang sukses jadi kampiun, ini merupakan kolaborasi pasangan muda dan tua saat Pilgub tahun 2005.
Pada Pemilihan Legislatif tahun 2009 pemenang Pemilu adalah Partai Demokrat dengan calon Gubernurnya Endang Irzal berpasangan dengan Asrul Syukur, sewaktu pemilihan Gubernur tahun 2010 pemenang adalah Irwan Prayitno dan Wakilnya Muslim Kasim yang juga lebih tua dari calon Gubernur diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera, Partai Hanura dan Partai Bintang Reformasi.
Selanjutnya pemilu legislatif tahun 2014 kembali Partai Golkar meraih suara terbanyak di Sumatera Barat. Tahun 2015 kembali digelar pemilihan Gubernur dengan kemenangan Irwan Prayitno yang berpasangan dengan Nasrul Abit yang juga lebih tua dari Gubernur mengalahkan Muslim Kasim dengan Fauzi Bahar.
Kemudian pemilu tahun 2019 Partai Gerindra menjadi pemenang di Sumatera Barat. Melihat dari Pemilihan Legislatif mulai dari tahun 2004 sampai dengan 2019 ini, belum ada partai pemenang Pemilihan Legislatif sekaligus menang saat Pemilihan Gubernur.
Apakah pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur komposisi muda dan tua akan mempertahankan tradisinya saat pesta demokrasi mendatang?
Mungkinkah akan terjadi sejarah baru partai pemenang Pemilihan Legislatif juga mengantarkan Gubernurnya sebagai Gubernur Sumatera Barat? Entahlah, kita tunggu endingnya Pilgub nanti.
Discussion about this post