DHARMASRAYA – Terkait masalah larangan insan pers untuk meliput pekerjaan proyek Pembangunan Gedung Lab Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Dareh, oleh oknum yang ngakunya kontraktor, Direktur dari CV. Pralaksana, Syafri Piliang ketua PWI wilayah Dharmasraya sangat mengecam, atas tindakan arogan yang tidak patut diucapkan dengan nada kasar itu oleh kontraktor luar dengan berbahasa yang kurang bermoral tersebut, sebut Syafri Piliang (9/9) di tempat kediamannya.
Alasannya, di saat pengambilan foto dan konfirmasi maupun wawancara itu merupakan aspek terpenting untuk memperkuat berita, dan hak wartawan untuk mendapatkan informasi yang dilindungi oleh Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Apabila ada oknum kontraktor yang lagi mengerjakan proyek sumber dananya dari uang negara di Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat ini, yang enggan dikonfirmasi dan tidak mau diambil foto kegiatannya, menurut Syafri, tidak perlu takut jika pekerjaannya benar.
“Namun sebaliknya, ada apa sebenarnya atau ada kebobrokan kerjanya yang ditutupi mungkin? Dan apabila ada oknum yang menghalangi pekerjaan jurnalis untuk meliput berarti dia punya kesalahan yang ingin ditutupi, atau ingin menutupi kesalahan orang lain,” tambah Syafri Piliang.
Selain itu sebut Syafri Piliang, kalau tidak ada kesalahan di dalam pekerjaan yang sedang dikerjakan oknum kontraktor, kenapa jurnalis harus dimusuhi. “Jurnalis itu bagian dari penyambung lidah masyarakat. Harapan saya terhadap rekan rekan jurnalis maupun dari LSM harus ditingkatkan kontrol sosialnya untuk mengawasi kegiatan pemerintah, harus berpro-aktif, sebab setiap kegiatan proyek pembangunan di Dharmasraya ini terindikasi sangatlah minim kepengawasannya, itu realitanya yang selama ini,” tutup Syafri Piliang. (ap)
Discussion about this post