Padang Pariaman — Minimnya pengawasan dari Dinas PUPR Padang Pariaman, Bidang Bina Marga, ditambah lagi dengan tidak profesionalnya pelaksana, dalam pengerjaan proyek pembangunan jalan yang tersebar di 32 titik ruas seantero Kabupaten Padang Pariaman, diyakini sebagai penyebab carut marutnya pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Ya, kontan saja, proyek yang menandaskan uang negara puluhan miliar tersebut, yang seyogyanya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat jangka panjang, yang dialokasikan guna pembangunan jalan, alih-alih malah dikerjakan dengan cara “siluman”.
Bagaimana tidak, dua paket besar proyek pembangunan jalan yang berasal dari dana DAU pusat, yang dikerjakan oleh PT Bunga Mas Persada, menunjukkan indikasi jalan yang tengah dibangun tersebut, takkan bertahan lama, dengan cara pengerjaan yang terindikasi asal jadi saja.
Pasalnya, dari 32 titik ruas jalan yang dikerjakan PT Bunga Mas, dengan akumulasi anggaran mencapai Rp 20,3 miliar itu, saat ini tengah kejar tayang tanpa memperhatikan mutu.
Hal itu mengingat waktu pelaksanaan yang diberikan selama 120 hari kalender dalam perencanaan awal, yang berakhir hingga per 31 Desember 2022 ini tidak dimanfaatkan dengan baik.
Alhasil proyek dengan judul kegiatan: Peningkatan Jalan DAU Paket II dan III tersebut, dinilai pekerjaannya dilakukan asal jadi saja. Sebab, mengingat waktu pelaksanaan yang saat ini tinggal menghitung hari, kualitas dan mutu pekerjaan pun terkesan tidak dipedulikan.
Sejatinya PT Bunga Mas Persada memenangkan 2 paket besar pembangunan jalan sekaligus di Kabupaten Padang Pariaman. Yakni: Peningkatan Jalan DAU Paket II dengan nilai pagu Rp 13,8 miliar, dan Peningkatan Jalan DAU Paket III dengan nilai pagu Rp 6,5 miliar.
Selain pengerjaan yang asal-asalan akibat dikejar waktu pelaksanaan yang tinggal menghitung hari, kegiatan ini juga diindikasikan sebagai proyek siluman.
Pasalnya, sejak awal pengerjaan sampai berita ini diturunkan, tidak ditemukan adanya plang proyek di beberapa titik ruas pekerjaan. Salah satunya berada di ruas Korong Durian Dangka, Nagari Sikucua Tengah, Kampung Dalam.
Agak saja, di ruas tersebut di atas, tampak jelas pekerjaan yang dilakukan rekanan di lapangan tidak mempedulikan mutu dan kualitas konstruksi. Disinyalir, pengerasan badan jalan yang dilakukan tidak sesuai bestek.
Terlihat saat tim media meninjau ke lokasi di ruas Korong Durian Dangka, Nagari Sikucua Tengah, Minggu (11/12). Pengerasan badan jalan yang menggunakan material kelas A sebagai lapisan pondasi bawah (LPB), yang dipenuhi dengan butiran batu apung itu diduga kuat telah mengangkangi spek.
Akibatnya, pengerasan badan jalan yang dikerjakan PT Bunga Mas dengan mudahnya lecek dan amblas, yang menyebabkan material pasir hitam yang dipenuhi oleh butiran batu apung itu menyembul keluar, sepanjang ruas jalan tersebut. (Idm)
Bersambung…
Discussion about this post