Agam — Secara geografis nagari Kapau, kecamatan Tilatang bersebelahan dengan nagari Biarogadang, kecamatan Ampekangkek, Agam. Selain terhubung oleh jalan utama antara Tanjuangalam dan Kapau, kedua nagari itu juga memiliki penghubung, namun masih berupa jalan setapak.
Ruas jalan alternatif tersebut menghubungkan antara jorong Induriang, Kapau dengan jorong Pilubang, Ampekangkek, yang sebetulnya cukup penting fungsinya.
Karena itulah, sejak lama sudah ada upaya untuk memperlebar ruas jalan setapak tersebut, namun masih terkendala kesediaan pemilik tanah menyumbangkannya.
Kendala tersebut akhirnya bisa teratasi menyusul kesediaan pemilik tanah menyumbangkan tanah milik mereka untuk pelebaran ruas jalan yang hanya sepanjang 300 meter itu.
Walinagari Kapau Zulkarnaini yang dikonfirmasikan mengakui kesediaan warganya menyerahkan tanah milik mereka. Hal ini juga didukung oleh Sekretaris Nagari Kapau, Junaidi.
“Alhamdulillah, setelah dilakukan pendekatan, akhirnya keluarga pemilik tanah sudah bersedia menyumbangkan tanah mereka untuk kepentingan bersama bagi pemerintahan maupun masyarakat nagari Kapau dan Biarogadang,” ulas kedua pimpinan nagari Kapau tersebut.
Menurut Walinagari Seknag Kapau, jalan penghubung Induriang-Pilubang ini sudah dimanfaatkan oleh warga kedua wilayah sebagai sarana lalulintas sejak dulu.
Khusus bagi warga Induriang dan nagari Kapau lainnya, terutama yang ingin pergi ke Bukittinggi ruas jalan setapak tersebut jaraknya lebih pendek.
Namun karena hanya berupa jalan setapak, dengan semakin meningkatnya sarana transportasi terutama kendaraan bermotor,sehinnya ruas jalan ini tidak bisa berfungsi secara optimal.
Untuk mendukung pendidikan pun ruas jalan Induriang-Pilubang ini bagi SMP Negeri Kapau juga dinilai dapat membantu fungsi dan peranan lembaga pendidikan ini.
Kepala SMPN Kapau Hendra Jaya yang diminta tanggapannya terhadap fungsi jalan di atas, menilai bisa mendukung pemenuhan daya tampung yang dimiliki.
Menurut Hendra Jaya, SMPN Kapau dengan daya tampung peserta didik sebanyak 60 orang, kini hanya dihuni oleh 20 orang siswa saja, karena sebagian anak-anak nagari Kapau, banyak yang menimba ilmu di sejumlah sekolah negeri atau swasta di Bukittinggi karena jaraknya yang tidak begitu jauh.
“Dengan terbukanya ruas jalan ini, SMPN Kapau yang berada pada di jalur tersebut kami harapkan juga bisa menerima peserta didik dari berbagai jorong di nagari Biarogadang yang dekat dari sini,” jelas Hendra Jaya.
Walinagari Biarogadang,Ishak juga menyatakan dukungan pembukaan dan pelebaran ruas jalan Induriang-Pilubang, karena bisa berdoak positif terhadap warga kedua nagari.
Kapan dan melalui program apa pelebaran jalan Induriang-Pilubang ini, Zulkarnain dan Junaidi mengharapkan bisa dilakukan melalui kegiatan Manunggal,karena dana khusus untuk itu tidak tersedia.
Melalui program manunggal,keduanya berharap bisa mendapat bantuan berbagai sumber anggaran, baik dari Pemkab Agam atau bantuan dari TNI. (Pon)
Discussion about this post