Bukittinggi – Sisa galian drainase di Jl.Pemuda dan Jl.Perintis Kemerdekaan, mengakibatkan munculnya debu dan beterbangan.
Kondisi ini dikeluhkan tidak hanya pengguna ruas jalan namun juga warga masyarajat, karena dikhawatirkan bisa menyebabkan mata perih,bahkannbukan tidak mungkin penyakit lainnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Walikota Erman Safar menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) beserta dinas terkait lainnya untuk melakukan gotongroyong (goro) membersihkan jalan Perintis Kemerdekaan dari sisa galian pekerjaan drainase, Ahad ini.
Masyarakat mengeluhkan di lokasi proyek pekerjaan drainase itu material debu berterbangan jika cuaca sedang cerah, selain itu jalan menjadi licin jika diguyur hujan, sehingga berdampak terhadap kesehatan serta kenyamanan masyarakat dan pengguna jalan.
Selain itu Walikota Erman juga merasakan kekecewaan terhadap proses pengerjaan Proyek Drainase Primer yang telah berjalan sekitar dua bulan ini.
Meski demikian, ia menyebut Pemerintah Kota Bukittinggi perlu langsung ambil peran mengatasi masalah ini.
“Tiap proyek konstruksi wajib perhatikan sistem manajemen keselamatan kerja konstruksi, baik dari aspek teknis pekerjaannya, maupun untuk keselamatan, kenyamanan masyarakat sekitar dan pengguna jalan. Walaupun kontraktor lalai, yang jelas Pemko harus ambil peran dan turun ke lapangan beri solusi langsung atas ketidaknyamanan masyarakat’, ujar Wako.
Sebagaimana banyak dikeluhkan masyarakat, pekerjaan Drainase Primer di sepanjang jalan dari SMP N 1 hingga Rumah Potong berdampak ketidaknyamanan lingkungan, antara lain debu material yang berterbangan.
Setidaknya 50 orang personil Dinas PUPR dengan diperkuat 2 unit armada mobil Pemadam Kebakaran, , Skid Loader, dan juga 2 unit Mobil Penyemprotan Taman Dinas Lingkungan Hidup, Ahad (20/11), berada di lokasi untuk melakukan pembersihan.
Kondisi lokasi sampai pukul 11.30 WIB terpantau telah berangsur bersih dari material sisa pekerjaan. (Pon)
Discussion about this post