Padang — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat melaksanakan acara debat publik putaran pertama Senin (23/11/2020).
Acara yang disiarkan langsung oleh TVRI Sumatera Barat itu dipandu oleh moderator Imam Priyono.
Ada hal menarik dalam debat putaran pertama ini, dimana terjadi saling sahut dan sindir antar paslon.
hal itu terjadi ketika memasuki pertanyaan kedua mengenai UMKM. Cagub nomor urut 1 Mulyadi menjelaskan bagaimana usaha yang harus ditempuh dengan mengembangkan usaha mikro menjadi usaha makro. Di samping melahirkan pengusaha baru, dan tetap mengembangkan kualitasnya juga, yang pada akhirnya ekonomi sumbar dan masyarakat bisa naik secara drastis.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi rakyat, jadi pemerintah harus hadir untuk pelaku UMKM. Jangan sampai ada pelaku UMKM yang gulung tikar karena 90% UMKM menyediakan lapangan kerja. Makanya selain dilahirkan pengusaha muda yang baru, tetapi harus diberdayakan untuk bisa menjadi pengusaha besar,” ujar Mulyadi.
Pernyatan Mulyadi ini dapat tanggapan dari cawagub nomor urut 3 Genius Umar, “Masa kampanye ini memang gampang kita bicara akan bantu dan bantu, tapi bagaimana kita mensinkronkan perbankan daerah dan dana desa dari APBN untuk menguatkan pelaku UMKM melalui BUMDES. Dengan memanfaatkan keuangan seperti ini, juga banyak positifnya untuk daerah Sumbar di sektor ekonomi,” tandas Genius.
Mendengar tanggapan Genius, Mulyadi pun menanggapinya dengan menyindir Genius Umar telat mikir dan mengatakan persoalan modal dan dana untuk pelaku UMKM tidak mungkin dijelaskan dengan rinci dalam waktu dua menit di dalam debat ini, dan lagi pula permodalan ini sudah dijelaskan dari pemerintah dan swasta atau pihak ketiga dengan pola kemitraan.
“Jika dijelaskan secara teknis, bisa satu jam saya jelaskan. Ini waktu cuma dikasih dua menit, lagi pula sanggahan bapak Genius seperti orang telat mikir. Tadi saya sudah jelaskan kalau permodalan bisa bersumber dari pemerintah, swasta atau pihak ketiga melalui pola kemitraan,” tegas Mulyadi.
Debat panas putaran pertama ini mendapat berbagai tanggapan dari warga, khususnya warga Kota Padang.
Desmon, salah satu warga Kota Padang yang dimintai tanggapannya oleh media selesai nobar di kawasan Gor H. Agus Salim Padang bersama rekan-rekannya mengenai debat publik cagub dan cawagub ini mengatakan, paslon nomor satu berbicara terukur, sistematis, dan faktual.
Sedangkan paslon nomor dua, menurutnya berbicara masih seputar akan dan janji padahal lima tahun ini berada di dalam lingkar pengambil keputusan, “Nah, paslon nomor tiga sibuk menyerang paslon lain dan ketika diserang balik bingung dan terpojok, dan paslon nomor empat berbicara masih beretorika,” jelas alumnus Universitas Bung Hatta ini.
Menurut agenda KPU, debat publik pilgub putaran kedua akan dilanjutkan pada tanggal 3 Desember yang akan datang. (Hen)
Discussion about this post