SAWAHLUNTO, REPORTASEINVESTIGASI.com
Dinding penahan jalan sepanjang 100 meter yang selama ini tetap kokoh menopang ruas jalan kelok “S” menuju kota Sawahlunto itu, tak kuasa menahan beban jalan yang didera hujan lebat sejak 2 hari beruntun.
Hujan lebat yang mengguyur dari Sabtu sampai Minggu (9-10/12) dini hari mengakibatkan dinding penahan ambruk, bahkan sebagian badan jalan juga tergerus longsoran dinding yang ambruk.
Hujan lebat yang mengakibatkan terbannya dinding penahan tersebut, tak lain merupakan ruas jalan menuju pusat kota yang tak jauh dari rumah dinas Walikota Sawahlunto, saat ini untuk menghindari terjadinya korban, sisi jalan yang terban itu ditutup, pengguna jalan hanya bisa melewati satu jalur saja.
Salah seorang warga Ar Mulyo Yasdianto (41) menyatakan ada suara keras yang ia
dengar sewaktu hujan lebat Sabtu (9/12) malam peristiwa tersebut, waktu itu dia bersama rekan lainnya memilih berteduh di kawasan pasar kota.
“Terdengar suara keras itu sedikit mengetarkan, namun tak begitu dihiraukan karna hujan lebat. Ternyata dam penahan di bawah jalan kelok ”S“ ambruk,” sebut Yasdianto.
Kondisi ruas jalan ini tak lagi dilalui penguna jalan yang akan menuju kawasan pasar kota, pengguna jalan lebih memilih jalan alternatif di depan Masjid Agung Nurul Islam menuju Kampung Teleng.
Hingga berita ditayangkan, petugas Dinas Perhubungan sibuk mengatur alur lalu lintas yang mengalami kemacetan.
Discussion about this post