Pariaman — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pariaman mengadakan rapat fasilitasi pengawasan penyelenggaraan tahapan pemilihan umum bersama seluruh Panwas Kecamatan di Kota Pariaman dan media, Minggu (4/12) di aula pertemuan RM Joyo Makmur, Bypass, Kota Pariaman.
Dalam acara itu, Kordiv Penindakan dan Pelanggaran Bawaslu Pariaman, El Mahmudi saat hantaran katanya menyebutkan, tolak ukur kesuksesan Bawaslu meningkatkan partisipasi masyarakat ialah, dengan melihat seberapa tingginya animo masyarakat untuk tidak melakukan pembiaran terhadap indikasi pelanggaran pemilu.
“Jika KPU tolak ukur kesuksesan pemilunya itu ialah, dengan melihat seberapa besar tingkat partisipasi pemilih untuk memberikan hak suaranya datang ke TPS. Maka di Bawaslu, tolak ukur kesuksesan kita dalam mengawasi pemilu ialah dengan mengukur tingkat kepedulian masyarakat pemilih untuk aktif mencegah adanya pelanggaran pemilu,” tukuk El Mahmudi.
Karena itu, dirinya mengajak Panwascam dan media, selain memahami dan menjalankan fungsinya dalam mengawasi tahapan dan perjalanan pemilu, juga mampu berperan memberikan edukasi agar tingkat kepedulian masyarakat dalam mengawasi serta mencegah terjadinya pelanggaran pemilu meningkat.
Selain itu, sebagai narasumber, Bawaslu Pariaman menghadirkan Kordiv Bawaslu Sumbar periode 2017-2022, Vifner, SH, MH, menjabarkan, dalam menjalankan fungsi penindakan, kedudukan Bawaslu sebagai lembaga negara dalam mengawasi pemilu harus mendapatkan support dari rakyat.
Menurut Vifner, keterlibatan masyarakat dalam pengawalan bukan sekedar terwujud jika hanya datang ke TPS memberikan hak suaranya saja. “Keterlibatan masyarakat harus juga diwujudkan dengan melakukan pengawasan atas kecurangan dalam pemilu. Dan melaporkan kepada pengawas sebagai lembaga yang mengawasi proses pemilu. Dan satu satunya lembaga yang merupakan pintu masuk pertama dalam menindaklanjuti dugaan pelanggaran pemilu,” sebut mantan komisioner KPU Padang Pariaman ini.
“Karena kualitas demokrasi itu bergantung kepada peran aktif masyarakat dalam mengawal pemilu. Selain itu, warga negara yang aktif dalam pengawasan proses demokrasi, akan menjadi sarana pembelajaran politik yang baik bagi masyarakat pemilih,” ungkapnya lagi. (Idm)
Discussion about this post