Ditengah wabah virus corona yang terus meningkat bahkan Kab Agam sempat mencapai angka tertinggi, ditengah anak-anak sekolah sedang melakukan School from Home (SFH), dan menghabiskan waktu mereka berjam-jam dengan internet atau HP androit, ada yang perlu diwaspadai dan sangat perlu kita curigai fenomena diberbagi media sosial seperti facebook yakni menjamurnya iklan pakaian dalam dan obat orang dewasa yang setiap hari muncul dengan penuh aroma pornografi, hal ini dicemaskan dan diprotes oleh anggota DPRD Agam ketua Fraksi PKS Safrudin,SS,MM baru-baru ini dalam sebuah diskusi dengan pengurus Majlis Ulama Idonesia (MUI) kec kamang magek/kamis/17/9.
Diungkapkan Safrudin selaku ketua Gerakan Baliak ka Surau ini bahwa fenomena banyaknya iklan pakaian dalam yang ditawarkan oleh berbagai bisnis online sangatlah bertentangan dengan UU pornografi dan pornoaksi dan juga nilai adat dan budaya minang, ditegaskan Safrudin bahwa kita mesti mencemaskan gejala ini seolah disengajakan oleh pihak-pihak yang ingin menghancurkan akhlak generasi kita ditengah wabah pandemi ini.
“Saya minta perhatian semua pihak baik pemerintah daerah dan terutama pusat untuk mengawasi dan memberi sanksi bisnis digital yang mempromosikan pakaian dalam wanita secara terbuka yang artinya memperlihatkan wanita telanjang secara bebas didepan publik”, ungkap Safrudin dengan nada kesal. Ditambahkanya ” lembaga penyiaran dan komisi perlindungan anak mesti juga memprotes fenomena buruk ini dan saya juga minta mari kita protes bersama baik lembaga pendidikan, MUI ormas Islam dan juga LKAAM agar kita tekan pemerintah untuk menindak kekurang ajaran ini, negri kita adalah negri beradat dan beragam” jelasnya selanjutnya.
Disampaikan Safrudin bahwa kita para orang tua juga harus waspada yang mendampingi setiap belajar online yang dilakukan anak dirumah sehingga apa yang tidak kita harapkan dapat dihindari, karna situasi belajar online ini akan berlangsung lama Safrudin mengusulkan agar di gagas sebuah model pendidikan lingkungan dan model kurukulum rumah bagi keluarga dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan pembinaan anak-anak baik akademik, akhlak serta ibadah mereka. Hal demikian lanjut Safrudin perlu menjadi perhatian para ahli pendidikan, tokoh masyarakat, para pengurus masjid dan juga pemerintah daerah dan nagari.
Discussion about this post