Oleh : Robi Hermanto
Aroma panas jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pesisir Selatan pada 2020 sudah mulai terasa. Dipastikan, Pilkada akan berlangsung sengit, sejumlah ketegangan sudah terdeteksi. Seperti di jejaring sosial Facebook, sudah banyak masyarakat saling mengunggulkan dan menonjolkan figur yang dianggap layak.
Membaca peta politik menyongsong Pilkada Pessel 2020 usai Pemilu 2019, tentu akan terlihat lebih mudah dibaca ketika partai politik telah memberikan rekomendasi pilihannya kepada bakal calon nanti. Akan tetapi tidak ada salahnya menakar peta politik di daerah yang setiap pertarungan pilkada selalu panas.
Pemilihan Bupati Pessel tahun 2020 merupakan sebuah even penting bagi masyarakat di daerah itu dalam upaya menghasilkan pemimpin daerah yang menjadi harapan masyarakat. Karena sejatinya Pilkada langsung melahirkan pemimpin daerah yang kapabel, punya kompetensi tinggi dan reputasi yang tinggi ditengah pusaran banyaknya kepala daerah yang berurusan dengan KPK dan aparat hukum lainnya.
Pilkada kali ini diprediksi bakal sengit karena hanya satu putaran sesuai amanah Undang-Undang Pilkada Nomor 1 Tahun 2015. Persaingan kontestasi diprediksi tidak jauh dengan Pilkada 2015 lalu yang penuh dengan intrik dan pertarungan yang ketat.
Pilkada memang bukan sekedar soal rutinitas pemilihan. Bukan sekedar ritual yang membosankan dan melelahkan setiap lima tahun sekali. Bukan pula sekedar mekanisme demokrasi lima tahunan dan unjuk gigi tim sukses masing-masing kandidat. Bukan pula adu visi misi yang ditunggu sampai 20 tahun lagi pun tidak akan tercapai.
Menjelang pemilihan, sangat penting dari sekarang bakal calon memperkenalkan diri ke publik sebagai sharing informasi untuk menyeleksi figur-figur potensial dari segi kapasitas, gagasan dan leadership.
Harapan masyarakat tentunya sangat besar bahwa proses demokrasi yang berjalan adalah sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri, yaitu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Akan tetapi hal ini seringkali tidak dapat dimaknai dengan baik oleh para kandidat bahkan masyarakat itu sendiri yang menjadi pemilih.
Kendati pelaksanaan pilkada pada tahun 2020, beberapa kelompok masyarakat sudah mengusung nama-nama yang akan dicalonkan termasuk, Hendrajoni (bupati Pessel) dan Rusma Yul Anwar (Wakil Bupati Pessel), Faldo Maldini, Hamdanus, Syaipul Ardi, Ali Tanjung, Saidal Masyifuddin, Yosi Afrianto, Asmil Ilyas.
Meski para nama di atas belum melakukan deklarasi secara resmi, namun Hendrajoni, Rusma Yul Anwar dan Faldo Maldini sudah akrab di masyarakat. Bahkan ketiga bacabup ini, dengan kompak sudah mendaftarkan diri. (*)
Discussion about this post