Dharmasraya – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan OKP se-Kabupaten Dharmasraya melaksanakan aksi ujuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Dharmasraya, Senin (11/04/2022).
Aksi nyata mahasiswa dan OKP se-Dharmasraya bertujuan menyampaikan aspirasi rakyat Indonesia khususnya di Kabupaten Dharmasraya terhadap kenaikan serta kelangkaan minyak goreng, kenaikan BBM Pertamax, dan kelangkaan bahan bakar minyak Pertalite. Aksi dimulai dari titik kumpul di GOR Dharmasraya pukul 10.00 WIB menuju kantor DPRD Kabupaten Dharmasraya.
Sesampainya di kantor DPRD kabupaten Dharmasraya para mahasiswa hanya ditemui 7 orang anggota DPRD kabupaten Dharmasraya dari 30 jumlah anggota DPRD, Ketua DPRD Dharmasraya Pariyanto, Wakil ketua I DPRD Ir.H Adi Gunawan (Golkar), Salman S.Sos (Demokrat), Sasmi Erli S.Pd (Golkar), Irmon (PKS), Ampera Labuan Basa (NASDEM), Yulindo (PAN).
Muhammad Hasbi selaku koordinator Umum Demontrasi menyampaikan rasa kekecewaan kepada anggota DPRD Dharmasraya yang tidak hadir dalam aksi unjuk rasa tersebut.
“Kami sangat kecewa kepada anggota DPRD kabupaten Dharmasraya, karena kami di sini menyampaikan aspirasi masyarakat. Ketika mereka butuh kami sampai ke selokan mereka cari, tapi ketika kami butuh mereka bersembunyi,” ujar Hasbi.
Sementara itu Pelaksana Tugas (PLT) Sekretaris DPRD Kabupaten Dharmasraya, Samsuardi saat dikonfirmasi wartawan terkait anggota DPRD tidak masuk kantor dengan tanpa keterangan mengatakan bahwasanya mengenai ketidakhadiran anggota DPRD kabupaten Dharmasraya dari jumlah 23 orang tidak hadir hanya 1 orang konfirmasi karena sakit, selebihnya tidak ada.
“Dari 23 orang anggota DPRD kabupaten Dharmasraya hanya 1 orang yang konfirmasi sakit, selebihnya tidak ada,” ungkapnya kepada wartawan.
Dikatakannya, pihak DPRD juga telah menyampaikan terkait dengan kegiatan unjuk rasa yang digelar di DPRD hari ini, seharusnya anggota DPRD masuk kantor bila tak ada agenda dinas luar daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya Priyanto, SH mengapresiasi para mahasiswa yang melalukan aksi unjuk rasa dan persetujuannya terhadap tuntutan yang diajukan.
“Tuntutan adik-adik mahasiswa kami terima kami setujui, dan siap dilanjutkan ke tingkat lebih tinggi,” ungkap Pariyanto.
Aski unjuk rasa sempat memanas dikaranakan mahasiswa sangat kecewa dengan anggota DPRD kabupaten yang hadir cuma 7 orang dari seluruh anggota DPRD kabupaten Dharmasraya yang berjumlah 30.
Setelah diskusi dan mediasi akhirnya tuntutan disetujui dan ditangani oleh ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya didampingi oleh 6 Anggota DPRD yang hadir dengan perbaikan tata bahasa pada poin tuntutan mengenai pembentukan tim supervisi. (NP)
Discussion about this post