Padang, Ri-Universitas Negeri Padang melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat/LPPM serta Tim Program Pengembangan Nagari Binaan/PPNB yang diketuai oleh Dr. Nofrion, M. Pd melakukan pembinaan terhadap Kelompok Sadar Wisata/Pokdarwis “Aia Angek” yang berada di Jorong Padang Belimbing, Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Tujuan pembinaan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas Pokdarwis sebagai pengelola objek wisata alam berupa pemandian air panas yang terletak sekitar 7 km dari kota Solok. Pembinaan juga ditujukan untuk membenahi dan meningkatkan daya tarik pemandian air panas sebagai salah satu objek wisata alam unggulan di Kabupaten Solok.
Ketua LPPM UNP yang diwakili oleh sekretaris, Dr. Anton Komaini, S. Pd., M. Si yang hadir dalam acara pembukaan PPNB sekaligus pelatihan kepada pengurus dan anggota Pokdarwis di Nagari Koto Sani pada tanggal 6 – 7 Juli 2022 dalam sambutannya menyampaikan bahwa potensi nagari harus digali dan dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai daerah yang kaya dengan berbagai potensi, Nagari Koto Sani harus menjalin kerja sama dengan banyak pihak agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan. UNP sebagai perguruan tinggi dengan status PTNBH dan sedang berupaya menjadi World Class University memiliki komitmen yang kuat untuk menjadi mitra kerja sama nagari-nagari di Sumatra Barat termasuk nagari Koto Sani. Ketua tim PPNB LP2M UNP untuk nagari Koto Sani, Dr. Nofrion, M. Pd yang juga merupakan putra daerah setempat memaparkan bahwa kegiatan PPNB tahun 2022 ini dimulai bulan Juli dan berakhir pada Bulan November 2022 dengan dua agenda utama yaitu penguatan kapasitas Pokdarwis sebagai pengelola objek wisata melalui pelatihan dan pendampingan dan meningkatkan daya tarik objek wisata melalui penataan objek wisata dan fasilitas pendukung.
Pemerintah Nagari Koto Sani yang diwakili oleh Sekretaris Nagari, Maimirda menjelaskan bahwa pemandian air panas yang terdapat di Nagari Koto Sani merupakan objek wisata alam dan Kesehatan yang telah dikenal sejak lama. Bahkan, berdasarkan penuturan dari tokoh masyarakat setempat didapatkan informasi bahwa pemandian air panas yang ada saat ini bermula dari pemandian air panas yang dibuat oleh tentara Jepang sehingga disebut juga dengan nama “aia angek japang”. Dibandingkan dengan pemandian air panas lain, pemandian air panas yang terletak di Jorong Padang Belimbing ini memiliki kandungan belerang yang lebih tinggi sehingga bermanfaat untuk Kesehatan dan mengobati beberapa penyakit seperti penyakit kulit, radang sendi serta memperlancar peredaran darah dan menyegarkan badan dan pikiran.
Dalam kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas Pokdarwis sebagai pengelola objek wisata yang dilaksanakan sebagai kegiatan perdana dalam PPNB tahun 2022 oleh tim yang terdiri dari tiga orang dosen UNP yaitu Dr. Nofrion, M. Pd, Drs. Zarwan, M. Kes dan Dra. Rahmanelli, M. Pd serta didukung oleh lima orang mahasiswa ini menghadirkan tiga narasumber. Satu orang berasal dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok dan dua orang penggiat Pokdarwis di Kabupaten Solok yaitu Jemi, M. Pd dan Aswat Sunarti. Kadisparbud Kabupaten Solok yang diwakili oleh Gusri Alam, MM memaparkan tentang visi, misi dan program yang diusung untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Solok serta peluang bagi nagari dan Pokdarwis. Sedangkan, narasumber lain yaitu Jemi, M. Pd memaparkan materi tentang pengelolaan objek wisata dan Aswat Sunarti dengan tema Homestay sebagai fasilitas pendukung objek wisata. Natril, S. Pd, sebagai ketua Pokdarwis “Aia Angek” sebagai mitra PPNB LP2M UNP menambahkan bahwa dirinya dan seluruh pengurus Pokdarwis menyampaikan terima kasih kepada tim PPNB LPPM UNP atas kegiatan pembinaan nagari ini. Ketua Pokdarwis yang juga merupakan Pramuwisata bersertifikat ini mengutarakan bahwa kemitraan antara nagari dengan perguruan tinggi merupakan kerja sama yang saling menguatkan. Perguruan tinggi dapat menerapkan hasil-hasil riset dan temuan dosen di kampus dan nagari menjadi lokasi hilirisasi hasil riset tersebut. Harapannya, kegiatan PPNB ini dapat berlanjut pada tahun – tahun berikutnya karena banyaknya aspek yang harus dikembangkan di objek wisata pemandian air panas ini. (DS/Humas UNP)
Discussion about this post