PAINAN – Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar memerintahkan Inspektorat melakukan pemeriksaan khusus terkait video baku hantam yang terjadi di PDAM Tirta Langkisau.
“Ya, terutama bagi oknum-oknum yang terlibat baku hantam seperti yang tampak dalam video,” tegas bupati di Painan, Sabtu (20/11).
Seperti diketahui, pada Jumat 19 November beredar video yang mempertontonkan baku hantam karyawan PDAM yang berdurasi 2 menit 12 detik. Insiden tersebut terjadi pada Senin, 15 November 2021.
Dalam video itu, awalnya terlihat beberapa orang karyawan yang berdiri sambil mondar-mandiri di depan sebuah ruangan. Di sebuah ruangan lainnya, terdengar tangis sejumlah karyawan perempuan.
Tak lama kemudian terlihat beberapa orang karyawan terlibat aksi baku hantam yang menyebabkan sejumlah kursi dan meja kantor rusak. Aksi brutal itu mirip seperti pertarungan di ring WWF.
Secara terpisah, Plt. Direktur PDAM, Helen mengatakan klonologis peristiwa tersebut terjadi dalam rapat pembahasan dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Langkisau tahun 2022.
Berdasarkan Pengumuman dari Panitia Seleksi Calon Direktur PDAM Nomor : 20/Pansel-PDAM Tirta Langkisau/2021, Tanggal 5 Oktober 2021 menetapkan Herman Budiarto sebagai Direktur PDAM Tirta Langkisau yang terpilih.
Lanjutnya, dalam penyusunan RKA tersebut, harus diketahui oleh Direktur PDAM yang terpilih. “Tentu wajar kami hadirkan, karena beliau Direktur PDAM terpilih,” ujarnya.
Namun, kehadiran Herman tidak disambut baik dan respons positif oleh beberapa karyawan dan mempertanyakan alasan pria tersebut ikut dalam rapat.
“Waktu itu Herman Budiarto sudah meninggalkan ruang rapat, sementara saya masih di sana. Bahkan, ruang kerjanya disegel,” ungkap Hellen. (Robi)
Discussion about this post