PD. PARIAMAN –
Ditengah gencar – gecarnya opini pengembosan ulama di tanah jawa maka di Pariaman terjadi sebaliknya. Ali Mukhni Bupati Padang Pariaman ngotot nama Bandara Internasinal Minangkabau Padang di tukar menjadi Bandara Internasional Syekh Burhanuddin Padang Pariaman.
“Perjuangan kita telah hampir final karena Pak Jenderal sendiri ketika mendengarkan penjelasan saya telah mengatakan kalau masih juga berlanjut, berikan proposalnya pada saya, kantor saya merupakan kantor yang dipakai Pak Presiden Soeharto dulu, jadi saya tinggal bawa turun ke Presiden agar jadi intruksi Presiden,”ujar Ali Mukhni.
Menurut Ali Mukhni kapan lagi kita menghargai perjuangan ulama. Sebab, di Sumatera ini hanya 2 ulama besar yaitu Syekh Abdurrauf di Aceh dan Syekh Burhanuddin di Pariaman.
Bukan kita tidak menghargai Tuangku Imam bonjol, Muhamad Hatta, Buya Hamka dan Kiyai H. Agus Salim tetapi nama mereka telah terpatri di ajang besar di Sumatera Barat ini seperti ada Lapangan Imam Bonjol, Universitas Bung Hatta dan sebagainya.
Namun kalau dirunut kemashuran Syekh Burhanuddin itu sampai ke malaka, makanya dimasa Pak Zainal Bakar jadi Gubernur dia selalu diundang berbuka ke negeri Sembilan dan jasa Almukarram Syekh Burhanuddin ini sangat besar bagi masyarakat minangkabau, karena orang minang sudah pasti 200 persen islam tetapi orang Sumatera Barat tidak, bahkan di Pariaman sendiri ada warga non muslim yang secara konstitusi hukum tata negara harus kita lindungi.
“Yang membuat Minangkabau itu islam menurut ahli sejarah Duski Samat adalah Syekh Burhanuddin pada 380 tahun yang lalu, kualat kita bila tidak mengenangnya,” ujar Ali Mukhni berapi api.(AH)
Discussion about this post