SAWAHLUNTO, REPINVESCOM
Sebanyak 412 barang antik dan kelengkapan pertambangan penggalan kolonial Belada dipamerkan di Festival Kota Tua 2 di Gedung Pusat Kebudayaan kota Sawahlunto, Jum’at – Minggu (27-29/4) mendatang.
Benda seperti piring, tempat nasi, setrika, keris, tombak, helm kulit, skop, linggis dan lentera serta alat pertambangan manual dipamerkan pada pameran yang dibesut Paguyuban Seni dan Budaya KI Sapu Jagat berkerjamasa dengan Dinas Kebudayaan peninggalan bersejarah dan permuseuman serta Dirjen Seni kementrian Kebudayaan RI.
Ketua Paguyuban Seni dan Budaya KI Sapu Jagat Iwan Darmawan menyatakan benda ini bukan hanya milik paguyubannya, namun ada datang dari peserta propinsi Bangka Belitung, Bali dan Kalimantan Utara serta derah lain di Sumatra Barat.
“Pameran ini sebagai saksi bahwa ada aktifitas pertambangan, perdagangan serta seni budaya di kota ini serta menjadi histori yang harus diketahui generasi agar mau melestarikan budaya serta ikut dalam menjada asset yang ada di kota tua,” jelas Iwan Jum’at (27/4).
Selain pameran, jelasnya berbagai rangkaian kegiatan digelar selama tiga hari berturut-turut seperti Festival Tari Kuda Kepang, Netherland and Java Fashion Show, Lomba Dialog Tangsi serta Bazar Kuliner Tempo Doeloe.
“Dan akan disuguhkan dalam rangkaian acara festival Tari Kuda Kepang, Lomba Dialog Tangsi yaitu bahasa tangsi adalah bahasa creol atau bahasa ibu yang digunakan masyarakat Sawahlunto sebagai bahasa daerah yang bias dipahami bersama sejak saat masa penambangan batu bara Berjaya di Kota Sawahlunto,” pungkasnya.
Discussion about this post