SURABAYA, REPORTASEINVESTIGASI.com
Ada hal menarik dalam kegiatan study komperatif wartawan mitra Pemko Pariaman, Sabtu (16/12), yang digelar di kantor pusat Jawa Pos Grup, gedung Graha Pena yang beralamt di Jl. Frontage Ahmad Yani Siwalankerto No.88, Ketintang, Gayungan, Kota Surabaya. Suasana keakraban yang hadir sewaktu kunjungan ke lantai 4 gedung itu terasa hangat.
Bukan hanya layanannya saja yang ramah, namun redaksi Jawa Pos Grup begitu menghargai rombongan ini laksana teman yang lama tidak bertemu. Terlebih CEO sekaligus holding PT. Jawa Pos Grup Multimedia itu.
Ya, siapa lagi kalau bukan Menteri BUMN kabinet Presiden SBY, Dahlan Iskan.
Tak ada sesiapa yang menyana. Dahlan yang rencananya akan dikunjungi rombongan ke kediamannya itu, malah memilih sebaliknya, menyempatkan waktunya datang di sela kepadatan jadwalnya, hari Sabtu itu, ke gedung Graha Pena Surabaya, untuk menjamu rombongan wartawan mitra Pemko Pariaman, pukul 10.00 WIB ketika itu.
Dahlan tiba-tiba saja memasuki dapur redaksi, menyalami seluruh peserta yang sudah duduk membentuk formasi mengelilingi meja bundar. Tanpa basa-basi Dahlan menerima rombongan dengan tutur sepatah duapatah kata, dilanjutkan dengan sesi pemberian cinderamata dari rombongan serta sesi foto bersama.
Tak ketinggalan, ia juga sempatkan diri untuk berselfie ria bersama wartawan yang memintanya, meski dia terlihat diburu waktu. Kedatangan Dahlan tidak berlangsung lama. Namun kejadian yang sebentar itu cukup jadi penawar.
Memang benar, Dahlan adalah ‘milik’ semua orang.Jawa Pos, yang dulunya bernama Jawa Post merupakan media massa yang punya jaringan media terluas seantero jagad raya Indonesia. Medianya tersebar sebanyak 170 perusahaan media dari Sabang hingga Merauke. Begitu juga wartawannya, berjumlah 4000 lebih.
Sementara, 200 orang lebih staf redaksi dan wartawan yang bertanggung jawab mengisi berita per halaman di dapur redaksi gedung Graha Pena Surabaya itu, berdisiplin tinggi dan selalu menanamkan sikap introspeksi diri, dengan siap menerima kesalahan sewaktu briefing rapat digelar, setelah proses pra-cetak koran selesai tentunya.
Sedangkan mengenai kesejahteraan wartawan. Perusahaan selalu bagi-bagi reward kepada wartawan berdasarkan penilaian mutu dan kualitas dari redaksi, terhadap karya yang dihasilkan. Nah, perihal masalah gaji, perusahaan berani memberikan upah di atas UMP kepada wartawan yang baru bergabung di sana.
Cukup banyak yang diketahui tentang apa saja ‘resep’ yang telah dijajaki oleh perusahaan media massa terbesar di Indonesia ini, lengkap dengan sejibun karya berprestasi yang sukses diukirnya di pentas dunia jurnalistik, terutama dalam kompetisi internasional. Lebih lagi redaksi menjaga setiap karya jurnalistik wartawan apabila tersandung perkara.
Dan tak sungkan juga, dipaparkan pengalaman ‘bilik pribadi’ perusahaan, yang menjadi kunci keberhasilan suatu media, hal itu dibagikan secara cuma-cuma kepada rombongan wartawan mitra Pemko Pariaman.
Yang jelas, redaksi Jawa Pos mengutamakan timing dalam proses penyajian berita, serta tak pernah libur dari hadapan pembaca. Walau mesin untuk percetakan koran yang menggadangkannya terletak terpisah, lebih kurang berjarak sejam perjalanan dari gedung Graha Pena Surabaya, bukan jadi kendala.
Discussion about this post