Agam – Tim penilai kompetensi transparansi pelaksanaan dana desa dan pembina terbaik 2020, tingkat Provinsi Sumatera Barat mendatangi Pemerintah Kabupaten Agam.
Tim yang datang tersebut, berasal dari unsur pamong senior, Rusdi Lubis, pengurus PWI Sumbar, Komisi Informasi dan DPMD, disambut oleh Pjs Bupati Agam, Benni Warlis, di Mess Pemkab. Agam, Belakang Balok, Bukitinggi, Senin (23/11).
Turut hadir dalam pertemuan itu adalah para jajaran Asisten di Sekretariat Daerah Kabupaten Agam, Kepala DPMN Agam, Teddy Martha, Kepala Inspektorat Agam, Dafrines, Kalaksa BPBD, Mhd. Lutfi, Kepala Dinsos Agam, Rahmi Artati dan lainnya.
Di hadapan tim penilai, Pjs Bupati Agam, Benni Warlis memyampaiakan expose tentang penilaian kepala daerah pembina terbaik dalam pengelolaan dana desa itu.
Dikatakan, bahwa Kabupaten Agam mendapat alokasi dana desa meningkat setiap tahunnya, kurun waktu lima tahun terakhir alokasi dana desa dari Rp24.751.325.000 pada 2015, meningkat menjadi Rp76.037.634.000 di tahun 2020.
Seiring meningkatnya dana desa, ada beberapa permasalahan yang dihadapi seperti, perencanaan kurang partisipatif dan pelaporan yang tidak tepat waktu.
“Pemkab Agam telah berupaya mencarikan solusi, dengan menerapkan berbagai inovasi seperti e-Planning, e-Voting dan e-Counseling,” ujar Benni.
Di samping itu, Pemkab Agan juga memiliki berbagai strategi dalam pengelolaan dana desa yang cukup besar tersebut.
Strategi yang dilakukan terbagi tiga kategori seperti kategori super extra ordinary efforts seperti peningkatan kualitas SDM, penyediaan regulasi, serta perencanaan yang baik dan efektif.
Selanjutnya kategori extra ordinary efforts seperti, manajemen SDM, controlling dan transparansi. Kemudian kategori ordinary efforts yaitu swadaya masyarakat, kompetisi atau penilaian, reward atau punishment.
“Khusus peningkatan kualitas SDM tahun ini mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19,” katanya.
Dimasa pandemi saat ini, ulasnya, Pemkab Agam memanfaatkan 60 persen dana desa untuk penanganan Covid-19.
Dari jumlah itu, 9 persen untuk penanganan Covid-19 seperti pembentukan tim relawan, penyediaan tampat cuci tangan, masker dan lainnya. Kemudian 51 persen untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Ketua tim penilai, Rusdi Lubis mengapresiasi ekspose yang dipaparkan Pjs Bupati Agam, karena menurutnya ini terbaik dari beberapa daerah yang telah dikunjunginya.
“Ekspose yang disampaikan bagus, begitu juga dengan orang yang memaparkannya,” sebutnya.
Dikatakan, dalam ekspose tergambar, Agam sangat konsisten dalam membina nagari, sehingga terlihat jelas berbagai inovasi yang diterapkan dalam pengelolaan dana desa untuk menciptakan nagari yang mandiri.
Aji
Discussion about this post