Kota Pariaman—Gonjang ganjing persiteruan Pemko Pariaman di bawah kepemimpinan Genius Umar duet Mardison Mahyuddin dengan Pengurus Baznas Kota Pariaman, makin meresahkan warga Kota Pariaman.
Pasalnya, sikap Pemko Pariaman di bawah Pimpinan Genius Umar duet Mardison Mahyuddin, sudah kelewatan dan sudah terkesan punya niat untuk mematikan lembaga negara bentukan H. Mukhlis Rahman semasa menjabat Wali Kota Pariaman dua periode.
Pengurus Baznas Kota Pariaman, H. Asman Yahya, menyampaikan kepada media, Senin (29/6/2020) malam, dari kesimpulan diskusi pengurus yang tinggal 3 orang, H. Asman Yahya, H. Jamohor dan H. Khaidir, akan menyerahkan kepada bantuan hukum dan mengugat Pemko Pariaman serta Bank Nagari Sumbar.
“Kita telah menunjuk dan menyerahkan kepada Lembaga Hukum Baznas Pusat dari Jakarta yang bakal turun ke Pariaman menggugat Pemko Pariaman dan Bank Nagari,” ujar Asman Yahya.
Kata Asman, menyampaikan kepada H. Jamohor dan H. Kahaidir, sikap kita ada tiga. Pertama bertahan, tanpa melakukan perlawanan, lembaga Baznas akan mati suri, karena tidak ada kegiatan dan tidak ada dana yang bakal disalurkan untuk asnaf delapan.
Kedua mundur, bakal mendapatkan cercaan dari Warga Kota Pariaman, karena dinilai tidak kapabel dalam mengurus, sudah diserang oleh Pemko Pariaman tetapi tidak melakukan perlawanan.
Ketiga menyerahkan kepada bantuan hukum dan setelah dikoordinasikan dengan Pengurus Baznas Pusat di Jakarta, mengatakan siap menurun bantuan hukum dari Jakarta.
“Kita akan tunggu bantuan hukum dari Pengurus Baznas Pusat di Jakarta, dalam waktu dekat ini bakal turun ke Kota Pariaman,” tukas Asman Yahya.
H. Bagindo Jamohor yang sudah menjabat pengurus Baznas 7 tahun lebih, ketika dihubungi melalui telepon genggamnya beberapa kali, tidak menjawab malah mematikan.
Ikhlas Darma Murya, salah satu anak muda yang getol menyuarakan Baznas Kota Pariaman, ketika diminta pendapatnya sangat menyayang sikap Jamohor tersebut.
“Kalau tidak mampu mengurus Baznas, lebih baik mundur dan banyak orang yang kapabel bisa menggantikan. Apa sih yang dilakukan Jamohor pada Baznas Kota Pariaman, bicara dengan media saja tidak berani, kalau hanya mengambil honor dan tunjangan berkisar Rp. 4-5 juta/bulan, anak kecil pun bisa menjadi pengurus,” ucap Ikhlas Darma Murya yang diamini oleh Ketua Ormas Laki Kota Pariaman, Azwar Anas.
Gonjang ganjing tentang Baznas Kota Pariaman, terkait dengan ambisi Pemko Pariaman di bawah kepemimpinan Genius Umar duet Mardison Mahyuddin, untuk mengganti pengurus yang sah sekarang dengan orang-orang dekatnya yang merasa berjasa pada Pemilihan WaliKota Pariaman yang dimenangkan oleh Genius dan Mardsion.
Sampai-sampai Genius Umar duet Mardison melakukan pemblokiran rekening Bank Baznas Kota Pariaman, pada Bank Nagari Syari’ah dan Bank Nagari Regional dengan nilai dana Baznas yang terkunci lebih dari 5 miliar rupiah.
Akibatnya, ribuan orang fakir miskin Kota Pariaman terzhalimi, tidak mendapatkan haknya pada Baznas. Sementara mereka sangat mebutuhkan. Apalagi saat wabah Covid 19 melanda Kota Pariaman.
“Mohon maaf, kami kami bukan diam tetapi selalu berkoordinasi dengan pengurus Baznas Pusat dan tidak dibolehkan untuk bertindak, sebelum ada izin dari Pengurus Baznas Pusat di Jakarta,” tukuk mantan Ketua DPRD Kota Pariaman ini. (aa)
Discussion about this post