SAWAHLUNTO,RI –Upaya menjaga produksi bahan pokok selama proses pengendalian penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19) di kota Sawahlunto, Desa Kolok Nan Tuo Kecamatan Barangin melalui Kelompok tani Batang Kuluak mengawali gerakan menanam padi di lahan 15 hektar.
Gerakan menanam padi di kelompok itu, secara simbolis diawali Walikota Deri Asta, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Sawahlunto Heni Purwaningsih dan Camat Barangin Zainul Anwar, Selasa (12/5/2020).
Kepala Desa Kolok Nan Tuo Lisrianto berharap kondisi pandemi Covid-19 ini para petani harus tetap optimis dan berupaya menjaga produksi padi melalui masa tanam kedua ini.
“ dilahan 15 hektar para petani yang tergabung Kelompok tani Batang Kuluak berharap bimbingan penyuluh agar tercapai hasil yang lebih baik” harap Listrianto.
Walikota Deri menyatakan gerakan ini untuk menjaga persediaan pangan dan mengantisipasi dampak resiko terburuk pandemi covid-19. Soalnya, kedepan tidak tahu apa yang akan terjadi.
“Kita minta, agar petani tidak menjual seluruh hasil panen khususnya gabah dan beras. Jadikan stock sebagian hasil panen untuk menghindari resiko terburuk pandemi covid-19,” ujar Deri.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), Heni Purwaningsih mengemukakan, padi yang ditanam ini varietas Bujang Marantau dengan Sistem pengairan Sawah Tadah Hujan.
Dikemukakan Heni, Sawahlunto dengan penduduk 66.731 jiwa, membutuhkan beras 6,575 kilogram perkapita perbulan. Maka membutuhkan beras 438,76 ton. “Dengan produksi beras 3.585 ton di triwulan pertama di 2020, dapat memenuhi kebutuhan beras penduduk Sawahlunto lebih kurang 8 bulan kedepan,” jelasnya. (Inv.02)
Discussion about this post