Lubukbasung, RI – Bupati Agam Dr.H.Indra Catri Instruksikan tim gugus tugas percepatan penanganan covid19(GTP2 Covid19) Kabupaten Agam, sampai ke tingkat kecamatan dan nagari memastikan tersedianya beras yang cukup dirumah-rumah sebagian besar masyarakat kurang mampu,jangan sampai ada yang tidak dapat keluarga yang tidak mampu.
Bergegaslah agar penyebaran dan dampak pendemik covic19 cepat diatasi. Mana yang bisa dikerjakan terlebih dahulu, tolong segerakan tanpa harus menunggu yang lainnya sempurna. Pastikan masyarakat sehat dan bagi yang terpapar covid19 pastikan tertangani secara benar sesuai dengan protokol kesehatan. Setelah itu baru dicarikan sosusi masalah lainnya sesuai dengan urgensinya tanpa harus keluar dari koridor hukum yang berlaku.
Hal itu ditegaskan Bupati Agam Dr.H.Indracatri, terkait dengan gerak cepat Pemkab.Agam bersama GTP2 Covid19 Agam, yang saat ini sudah melakukan melakukan tahapan langkah lanjut dengan mengucurkan paket bantuan pangan untuk masyarakat yang kurang mampu dan terdampak percepatan penanganan penyebaran covid19 di kabupaten Agam.
Pernyataan itu sekaligus untuk menjawab beragam rumor yang berkembang ditengah masyarakat terkait dengan gerak cepat yang dilakukan Pemkab.Agam, terutama dalam membagikan sembako pada masyarakat yang kurang mampu saat ini.
Menjawab awak media ini, terkait adanya tokoh masyarakat dan pengamat yang mengatakan Agam terlalu cepat menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat, seperti biasanya Indra Catri hanya tertawa dengan gestur tubuh seakan sudah memaklumi opini yang berkembang.
Yang menarik, Bupati Agam itu, justru balik bertanya. Apa benar ?.
Dijelaskan Indracatri, kalau memang benar ada yang mempertanyakan demikian, “ tolonglah berjelas-jelas, pengamat macam apa dan tokoh masyarakat yang mana?. Semua orang maklum kalau di kabupaten Agam banyak varian tokoh masyarakatnya,” ulas Indracatri sambil tertawa.
Terkait dengan pembagian sembako yang sepekan terakhir gencar dilakukan Pemkab.Agam, Indracatri membantah komentar yang menyebut Agam terlalu cepat dan tidak tepat sasaran. Tindakan cepat justru sangat diperlukan saat ini. “ Kita harus pastikan secepatnya bahwa ada cadangan beras di rumah-rumah penduduk yang bisa sewaktu-waktu mengisi perut yang terancam lapar,” tegasnya serius.
Ditambahkan,pemerintah harus segera droping beras ke rumah masyarakat kategori miskin tanpa harus terjerat masalah hukum dikemudian hari. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengacu kepada surat edaran Gubernur Sumatera Barat 28 Maret 2020, mulai Rabu (01/04) Pemkab.Agam sudah mulai menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat.
Dijelaskan, bantuan sembako itu, basisnya adalah Masyarakat yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Agam Tahun 2019,” Kita terpaksa memakai data lama karena updating data dijadualkan akan selesai dilakukan pada bulan Juli 2020,”jelasnya.
Disadari Indracatri, akan terjadi gejolak ditengah masyarakat terutama bagi yang tidak tercatat pada DTKS namun terkena dampak ekonomi langsung pendemi COVID-19, “ kita carikan skema lain untuk membantu mereka. Caranya dengan menyalurkan bantuan langsung berupa beras dan bahan makanan lainnya,” jelasnya.
Disebutkan, persoalannya data pendukung yang lengkap dan akurat belum tersedia sehingga pihak Gugus Tugas Kecamatan dan Nagari tidak dapat segera menyalurkan bantuan.” Itu kita tunda beberapa hari kedepan, tanpa harus menunda bantuan terhadap masyarakat yang tercatat dalam DTKS yang sudah jelas basis datanya,” tambah Indracatri.
Disisi lain, pemerintah sudah sosialisasikan,bagi warga yang tidak masuk dalam DTKS namun terdampak ekonomi langsung COVID19,dipastikan mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Tapi bukan pada kesempatan pertama atau hari Rabu kemarin, “ ulasnya.
Dan itu sudah disampaikan melalui berbagai media, dan sosialisasi di lapangan, caranya dengan melaporkan dan mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui wali jorong atau wali nagari setempat,” Asumsinya merekalah, para wali jorong dan wali nagari, yang paling tahu kondisi dan alamat warganya yang terpapar dampak covid19 itu, “ ujar Indracatri lagi.
Tahapan selanjutnya, walinagari akan melakukan verifikasi dan pemerintah sudah menetapkan bahwa yang dapat menerima bantuan dimaksud antara lain adalah, mereka yang kehilangan penghasilan atau menerima upah harian serta mempunyai pekerjaan harian satu jenis selain PNS /TNI/Polri/Karyawan BUMD/BUMN serta penerima program sembako.
“ Warga yang memenuhi kriteria selanjutnya diajukan walinagari ke Dinas Sosial Kabupaten Agam dan seterusnya dinas sosial akan menyalurkan bantuan beras sesuai ketentuan, “ jelasnya.
Ditambahkan Indra Catri, sesuai Tupoksi Gugus Tugas Nagari, pihak walinagari bersama walijorong dan tim, diharapkan agar lebih proaktif menjaring warga yang berhak mendapatkan bantuan. “ Dan ni mungkin akan memakan sedikit waktu ,namun masyarakat diminta bersabar, “ harap Bupati Agam itu lagi.
Dilain pihak, Bupati Agam Indracatri berharap, pihak nagari agar lebih aktif menjaring bantuan dari banyak sumber termasuk para perantau.
“ Kita sangat terbantu dan berterimakasih karena kenyataannya,di beberapa tempat, yang terpapar tiba-tiba kehilangan sumber pendapatan juga sudah ada yang menerima bantuan dari tetangga, pengurus masjid, para donatur, LSM, dan sanak saudara mereka yang ada di kampung dan perantau, kita berterimakasih akan hal itu,” ulasnya.
Aji
Discussion about this post