PADANG — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menilai Madrasah swasta berpeluang besar menjadi sekolah terfavorit di Sumbar. Sebab, mereka bisa memadukan materi pembelajaran sains dan agama dalam kurikulum pembelajaran di sekolahnya.
“Madrasah swasta, memiliki ruang yang luas untuk memadukan sains dan agama dalam kurikulum pembelajarannya, karena tidak terikat penuh dengan kurikulum nasional. Saat ini, pola demikian banyak diminati masyarakat, setidaknya bagi 30 persen warga Sumbar yang mampu membayar pendidikan berkualitas bagi anak-anaknya,” kata Mahyeldi di Padang, Minggu (1/10/2023).
Hal tersebut dikatakan Gubernur Mahyeldi, saat menghadiri Pelantikan Pengurus Wilayah (PW) Perkumpulan Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) Sumbar, Masa Bhakti 2023-2028.
Mahyeldi menilai, peluang untuk menghadirkan keunggulan yang berbeda dari sekolah lain harusnya bisa dimaksimalkan oleh Madrasah Swasta di Sumbar, salah satu caranya dengan meningkatkan kompetensi para pengajar baik secara sains maupun agama.
“Status sebagai sekolah swasta sesungguhnya juga memberikan keunggulan lain, karena tidak memiliki batasan untuk memaksimalkan potensi orang tua siswa untuk pengembangan sekolah,” kata Mahyeldi lagi.
Ia juga menyebut, sekarang banyak orang tua yang tidak segan mengeluarkan biaya tinggi demi pendidikan berkualitas bagi anaknya. Menurut Mahyeldi, ada sekitar 30 persen warga di Sumbar yang memiliki pemikiran demikian serta mempunyai kemampuan finansial bagus.
“Jadi tidak perlu takut menjadi sekolah yang bertarif relatif mahal, asalkan kualitasnya terukur dan terjaga,” tukuk Mahyeldi.
Terkait PW PGMNI Sumbar, Gubernur Mahyeldi berharap, kedepan dapat lebih bersinergi dengan pemerintah daerah terutama pada bidang pengembangan mutu pendidikan di Sumbar.
“Terkait pendidikan ini, Pemprov Sumbar sangat serius. Sekarang sekitar 30 persen dari APBD Sumbar 2023 diarahkan untuk sektor pendidikan. Sementara untuk tingkat nasional, 20 persen APBN juga diarahkan untuk pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB PGMNI Heri Purnama mengatakan pelantikan PW PGMNI di Sumbar ini merupakan pelantikan pengurus ke-13 dari 32 provinsi yang telah memiliki cabang PGMNI di Indonesia.
“Organisasi ini hadir untuk memperjuangkan nasib guru Madrasah di Indonesia dan saat ini, kita telah hadir di 32 provinsi di Indonesia,” ungkap Heri Purnama.
Kemudian, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Hendri Pani Dias menyebut saat ini terdapat 1.286 Madrasah yang tersebar pada 19 kabupaten dan kota di Sumbar. Dari jumlah itu hanya 200-an saja yang berstatus negeri, sisanya adalah swasta. Oleh karena itu, pihaknya butuh dukungan dari seluruh pihak untuk pengembangannya.
“Karena itu kami di Kanwil Kemenag mengakui, kami tidak bisa berjalan sendiri untuk mendukung pengembangan semua Madrasah di Sumbar, kami butuh dukungan dari seluruh pihak, terutama Pemprov Sumbar ,”ungkap Hendri Pani.
Ia menyebut berdasarkan Permendagri Nomor 30 tahun 2022, Pemerintah Daerah juga bisa memberikan bantuan kepada Madrasah berupa dana hibah. Menurutnya, itu bisa menjadi landasan bagi daerah untuk berperan lebih dalam pengembangan Madrasah di Sumbar.
Adapun pengurus inti PW PGMNI yang dilantik dalam kesempatan tersebut adalah Amrizon sebagai Ketua Umum PW PGMNI Sumba dan Fajrio sebagai Sekretaris umum serta Suhandis sebagai Bendahara Umum. (adpsb)
Discussion about this post