PADANG PARIAMAN – Afdal (24) terpaksa dirujuk ke RSUP M. Jamil Padang setelah sebelumnya dibawa ke IGD RSUD Pariaman. Korban dilarikan untuk mendapatkan pertolongan intensif lantaran mendapat luka bacok di bagian pinggang dan perut hingga usus korban menyembul keluar.
Informasi yang diterima dari tokoh masyarakat (tomas) setempat, Mardanis Tanjung. Pembacokan terjadi di Korong Bukik Kamalangan, Nagari Sikucua Tangah, Padang Pariaman. Pelaku yang tinggal di Padang diduga kuat sengaja pulang membawa beberapa orang dari Padang, dan juga keluarga pelaku lainnya di kampung untuk mencari Afdal.
Persisnya kejadian tersebut terjadi usai korban turun memanjat pinang untuk dipanen pada Minggu sore (6/10/19). Tiba-tiba korban didatangi oleh pelaku Riko bersama 7 orang lainnya, ketika korban di jalan menuju pulang. Pelaku tak lain adalah adik dari Rian, Wali Korong Kampuang Tangah, Nagari Sikucua Timur. Diketahui juga, pelaku masih terhitung kerabat dari korban.
“Persoalan ini awal terjadinya kira-kira 6 bulan lalu sampai akhirnya meruncing seperti ini. Itu akibat dari kesalahan Wali Nagari Sikucua Timur tidak respek dengan persoalan sengketa tanah warisan antara keluarga korban dan keluarga pelaku yang tak lain ialah Wali Korong Kampung Tangah, Rian. Kami kecewa berat terhadap wali nagari karena permasalahan ini sudah disampaikan, tapi tidak ditanggapi,” terangnya.
Berawal tidak adanya tanggapan dari wali nagari setempat itulah. Cekcok berkali-kali antara keluarga korban dan pelaku pun tidak terelakkan.
Menurut keterangan yang diberikan Mardanis, persoalan tersebut kian meruncing tepatnya 2 hari sebelum pembacokan terjadi.
“Dua hari sebelum kejadian timbul lagi perang mulut. Ketika itu pihak dari korban sedang menenebang kayu. Keluarga pelaku tidak terima karena batang durian pelaku terkena dampak akibat penebangan itu. Nah, terjadilah perang mulut,” sebutnya.
Melihat keadaan semakin tidak kondusif, masih dijelaskan Mardanis, 2 jam sebelum kejadian dirinya masih sempat menghubungi kakak pelaku Rian yang juga Wali Korong Kampung Tangah untuk segera mencari solusi dalam persoalan itu.
“Saya masih berupaya mencari penyelesaian 2 jam sebelum kejadian, dengan menghubungi Rian, kakak korban yang juga wali korong untuk menyelesaikan masalah ini,” paparnya.
Dia berharap pihak kepolisian cepat tanggap dalam melakukan penindakan. Karena menurutnya, keadaan di lokasi bisa semakin memburuk. “Kita berharap kepolisian cepat mengambil tindakan dengan mengamankan keluarga pelaku atau yang diduga jadi dalang semua ini. Karena kemungkinan besar, sekarang ini posisi keluarga korban tidak menerima. Nah, kita berharap polisi segera menangkap pelaku,” harapnya.
Discussion about this post