SAWAHLUNTO, RI- Pertumbuhan ekonomi Sawahlunto melambat menjadi 5,24 persen di 2018. Sebelumnya, tercatat pada Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) kota Sawahlunto angka pertumbuhan ekonomi kota itu 5,75 persen.
Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Narwilis) Kantor BPS Sawahlunto Desvaria menyatakan melambatnya pertumbuhan ekonomi kota ini di semua sektor pertanian
“ sektor pertanian yang yang terdiri dari pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh melambat 2,06 persen. Pertumbuhan sebelumnya 2,20 persen. Di tanaman pangan hanya menguat sedikit dari minus 0,30 persen menjadi 1,49 persen” sebut Desvaria yang dikutip dari HarianSinggalang, Jum’at (6/9).
Dia menambahkan melambat pertumbuhan ekonomi karena ada subsektor minus pertumbuhannya, yakni tanaman hortikultura semusim minus 1,32 persen, perkebunan semusim minus 1,23 persen dan tanaman hortikultura tahunan minus 1,84 persen.
Dikemukakannya, meski pertambangan dan penggalian tumbuh 5,26 persen dari minus 7,56 persen tidak mampu mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi Sawahlunto dari capaian tahun sebelumnya.
“Kita melihat, sektor pertambangan tidak lagi dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah ini. Yang sangat berpengaruh melambatnya pertumbuhan ekonomi karena minus pertumbuhan di subsektor pertanian,” papar Desvaria.
“ semakin banyak keterlibatan aktifitas ekonomi masyarakat dalam berbagai lapangan usaha dengan penghasilan yang lebih bagus dan suatu hal yang baik. Bahkan, bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah ini lebih besar lagi” sebutnya (Inv.02)
Discussion about this post