Kota Solok — Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar menghadiri kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kota Solok, Di The Wish Hotel Kota Solok, Sabtu (26/10).
Turut hadir, Dandim 0309/Solok, Letkol Kav Sapta Raharja, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Elvi Rosanti, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Solok, Delfianto, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kota Solok, Ria Martanofa, Sekretaris, Renny Fitri beserta anggota IBI Cabang Kota Solok.
Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar dalam sambutannya mengatakan, tema yang diangkat hari ini yakni “Bersama Bidan, Kita Putus Mata Rantai Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Demi Generasi Emas dan Indonesia Maju ke Depannya,” sangat relevan dan penting untuk kita diskusikan. Kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah masalah serius yang harus kita hadapi bersama. Sebagai bidan, Anda memiliki peran yang sangat strategis dalam memberikan pendidikan, dukungan, dan layanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat.
Saya percaya, dengan peningkatan kompetensi yang dilakukan hari ini, para bidan akan semakin siap untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan pencegahan kekerasan. Anda adalah garda terdepan dalam memberikan informasi yang akurat dan mendukung perempuan serta anak-anak yang menjadi korban.
Mari kita bersama-sama membangun kesadaran dan memberikan dukungan yang dibutuhkan, sehingga kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi generasi mendatang. Upaya kita saat ini akan berdampak besar bagi masa depan bangsa.
Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. Semoga kegiatan ini berjalan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.
Bidan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang hak-hak perempuan dan anak, serta mengenalkan mereka pada sumber daya yang tersedia untuk bantuan jika mengalami kekerasan.
Dalam praktik kesehatannya, bidan sering kali menjadi yang pertama bertemu dengan perempuan dan anak. Mereka bisa mendeteksi tanda-tanda kekerasan dan trauma, serta memberikan rujukan yang diperlukan untuk perawatan lebih lanjut.
Bidan dapat memberikan dukungan psikologis kepada korban kekerasan, membantu mereka merasa didengar dan diperhatikan, serta memberi informasi tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendapatkan perlindungan.
Dengan melaksanakan peran-peran ini, bidan tidak hanya berkontribusi pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan emosional perempuan dan anak, sehingga membantu memutus mata rantai kekerasan dalam masyarakat.
Kerja sama dengan bidan sangat penting dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Bidan tidak hanya berperan dalam kesehatan reproduksi, tetapi juga bisa menjadi agen perubahan yang memberikan edukasi dan dukungan.
Dengan membangun kesadaran dan memperkuat jaringan dukungan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung untuk generasi mendatang. Bersama, kita bisa menuju Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan. **
Discussion about this post