Zakat dan waqaf merupakan dua konsep dalam ajaran Islam yang bisa membantu negara untuk mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Potensi zakat sudah tergali meskipun belum maksimal. Baznas kota Padang dan baznas provinsi mengelola anggaran sampai lebih dari 20 miliar dari zakat. Program yang dilakukan menyentuh masyarakat. Sekarang kita perlu menggali potensi waqaf,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meluncurkan program waqaf 2000 sehari di Masjid Ikhwatun Parupuk Tabing, Padang, Minggu (12/9/2021).
Potensi waqaf jauh lebih besar dibandingkan dengan zakat sehingga pemanfaatannya untuk kepentingan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat juga akan lebih besar.
Mahyeldi mencontohkan yayasan waqaf Al Azhar di Mesir yang memiliki aset yang luar biasa sehingga negaranya pernah meminjam pada yayasan ini.
Demikian juga dengan Yayasan Gontor yang mampu memberikan pendidikan gratis bagi masyarakat karena memiliki basis pengelolaan dana yang kuat dari waqaf.
Negara juga sudah melirik potensi ini sehingga meluncurkan program waqaf uang untuk menghimpun dana dari umat islam untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara.
Beberapa nagari di Sumatera Barat juga sudah mengelola potensi ini dengan menghimpun dana waqaf dari masyarakat serta dari perantau yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Nagari baik di bidang ekonomi maupun pendidikan.
“Karena itu kami sangat mengapresiasi program wakaf 2000 yang diinisiasi oleh jamaah Masjid Ikhwatun yang diharapkan juga bisa berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian, agenda sosial dan pendidikan masyarakat setempat,” ujarnya.
Dia juga berharap agar yayasan tersebut bisa tumbuh dan berkembang semakin besar sehingga manfaatnya juga akan lebih besar dirasakan oleh masyarakat.
BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR
Discussion about this post