Bukittinggi — Mereka rata-rata adalah kaum perempuan yang secara ekonomi terbilang mampu, sehingga tidak heran ada yang menyebut sebagai sosialita. Namun dibalik kelebihan tersebut ternyata juga tersimpan rasa solidaritas dan sosial tinggi yang tetap terjaga sampai kini.
Para kaum Hawa itu sudah bergabung sejak tahun 2016 silam dalam Yayasan Perempuan Amanah Minang (YPAM) Bukittinggi, atas inisiasi mantan Walikota H. Ramlan Nurmatias.
Tujuan utama pendirian YPAM, menurut ketuanya Hi. Mudianora, selain sebagai sarana bersilaturahmi kaum perempuan juga untuk menyatukan kekuatan melakukan gerakan sosial untuk mendukung pemerintah daerah dan kalangan tidak mampu.
Salah satu kegiatan yang tetap rutin dilaksanakan setiap tahun, tambah Murdianira, membagikan sembako kepada kalangan tidak mampu pada saat menjelang hari Raya Idul Fitri seperti yang berlangsung Minggu (16/4) siang di Sekretariat YPAM Jl. By Pass ujung Utara Flyover Auakuniang.
Bagi sembako terdiri berbagai bahan kebutuhan harian itu sudah disediakan untuk 150 orang, meski sudah habis dibagikan, namun ternyata nampak sejumlah warga masih berharap akan mendapat bagian.
“Apa boleh buat, bagi yang belum mendapat saat ini, lain kali mudah-mudahan bisa memperoleh bagian,” tutur Murdianora.
Bagi-bagi sembako tersebut tidak hanya dilakukan oleh para pengurus, Pembina YPAM Bukittinggi Hj.Yesi Endriani,SE.RO, juga kelihatan berpeluh-peluh ikut turun tangan langsung.
“Ini merupakan salah satu identitas YPAM yang saling langsung turun tangan tanpa memandang jabatan di lembaga,” tutur istri Ramlan Nurmatias itu.
Disamping bagi-bagi sembako, tambah Sekretaris Helmawati, kegiatan YPAM Bukittinggi juga memberikan bantuan beasiswa bagi pelajar berprestasi tapi kurang mampu secara ekonomi.
Bantuan beasiswa itu diberikan kepada pelajar dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, karena sedapat mungkin YPAM bisa memberikan jalan untuk meraih cita-cita, jangan sampai terhalang karena orang tuanya kurang mampu.
Lalu dari mana dana untuk mendukung program tersebut?. Menurut Murdianora, Helmawati dan Bendahara Afneti, disamping iyuran dan sumbangan pengurus dan anggota juga berasal para donatur yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan kemudahan komunikasi infornasi sekarang, kami menyampaikan rencana dan biaya sebuah kegiatan melalui media yang tersedia, bagi siapapun terutama yang sudah menjalin komunikasi dengan YPAM,”, tutur ketua dan penasehat YPAM, Yurmeli.
Pembina, Penasehat dan para pengurus YPAM berharap, meski hanya sebagian kecil dari kebutuhan warga Bukittinggi kurang mampu khususnya, sudah ikut memberikan kontribusi terhadap pemerintah daerah, terutama ikut mengatasi persoalan ekonomi yang masih dirasakan sebagian masyarakat pasca Covid 19 lalu.
Sejumlah warga penerima bantuan sembako mulai beras, minyak goreng, telur, tepung dan gula, mengakui sangat berterima kasih kepada YPAM yang telah memperhatikan mereka di saat penting seperti saat ini. (Pon)
Discussion about this post