Kota Pariaman — Wali Kota Pariaman Yota Balad bersama BMKG Provinsi Sumatera Barat Suaidi didampingi Kepala OPD dan camat dilingkungan Pemerintah Kota Pariaman meninjau lokasi penempatan High-Frequency (HF) Radar tsunami di Pantai Taman Anas Malik, Kelurahan Lohong Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Minggu (15/6/2025).
High-Frequancy (HF) Radar adalah sistem radar yang beroperasi pada pita frekuensi tinggi, biasanya antara 3 dan 30 MHz. HF Radar digunakan untuk mengukur dan memantau kecepatan dan arah arus permukaan laut serta medan gelombang di area yang luas. Sistem ini bekerja dengan memancarkan sinyal radio dan menganalisis pantulannya dari permukaan laut, memberikan data real-time tentang pergerakan air laut.
“Hari ini kita melihat titik lokasi penempatan High-Frequency (HF) Radar tsunami di Pantai Taman Anas Malik. Alat ini sangat penting sekali karena Kota Pariaman berada dalam daerah rawan bencana,” ujarnya.
“Alhamdulillah, kita sudah sampaikan kepada para pedagang agar mengosongkan area 300 meter kiri kanan lokasi penempatan alat tersebut dan 30 meter lebarnya. Perlu diingat bahwa kami Pemko Pariaman tidak ada penggusuran kepada pedagang, karena alat ini sangat berguna untuk mengantisipasi gempa dan tsunami bagi Kota Pariaman. Selain itu, alat ini juga berguna bagi nelayan membantu untuk menangkap ikan,” ulasnya.
Untuk diketahui, lanjut Yota Balad bahwa alat ini merupakan bantuan dari Prancis senilai 28 Milyar dan di Provinsi Sumbar hanya ada dua yakni Kota Padang dan Kota Pariaman.
“Kami berharap kepada masyarakat untuk mendukung program ini dan semoga BMKG Sumbar untuk bisa membantu memberikan alat Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini. Sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan dini mengenai potensi risiko atau bahaya, baik itu bencana alam, karena ini memang harus dipasang di Kota Pariaman. Alat Ini sangat berguna bagi masyarakat karena kita berada di megasthrust Seberut dan mengantisipasi bencana di Kota Pariaman,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Provinsi Sumbar Suaidi menjelaskan bahwa High-Frequency (HF) Radar ini berguna untuk monitoring tsunami yang mana Provinsi Sumbar memiliki potensi ancaman megathruast Siberut. Alat ini berfungsi dan berbunyi 30 detik sebelum bencana gempa terjadi.
“Di Sumbar, alat ini dipasang didua titik yakni Kota Padang di Masjid Al-Hakim dan Kota Pariaman di Pantai Taman Anas Malik,”nungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa selain untuk monitoring tsunami, alat ini juga berguna untuk monitoring keberadaan ikan, nantinya para nelayan di Sumbar bisa menjemput ikan. Setelah alat itu terpasang, insyaallah di Bulan Februari 2026 dan bisa dilakukan sosialisasi kepada nelayan dan stakeholder terkait bisa mempergunakan alat tersebut.
“Selain itu kita juga dibantu oleh Pemerintah Taiwan dan kita pasang yang namanya EWS dan satu dipasang di Kantor Walikota Pariaman untuk mendeteksi dini gempa bumi. Untuk alat Higt-Frequancy Radar akan dilakukan pemasangan pada bulan Agustus 2025 tetapi untuk pemasangan dilakukan bulan Februari 2026 karena alat ini bantuan dari Prancis dan dicetak Jerman. Tetapi untuk pemasangan EWS dalam minggu ini akan dilakukan,” pungkasnya. (rika)
Discussion about this post