BUKITTINGGI — Yenrianti (47) warga Panganak Bukittinggi kaget bukan kepalang saat dikunjungi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah bersama Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi, pada Jumat subuh (31/3/2023).
Pasalnya, pukul 04.00 WIB dini hari, tamu tak diundang tersebut datang tanpa pemberitahuan sebelumnya, disaat waktu sahur bersama rombongan.
Kedatangan Gubernur Mahyeldi beserta rombongan tersebut, bertujuan untuk melihat langsung kondisi masyarakat kurang mampu, mendengarkan keluhan dan aspirasinya sekaligus memberikan bantuan untuk mereka.
“Kami hadir disini, untuk melihat langsung kondisi masyarakat kurang mampu, sekaligus memberikan bantuan,” kata Gubernur Mahyeldi.
Saat berinteraksi, Gubernur Mahyeldi menanyakan kondisi keluarga Yenrianti mulai dari pekerjaan suaminya Andi Nofendi dan perkembangan pendidikan dari ke empat anaknya. Dari perbincangan tersebut, diketahui Andi saat ini sedang bekerja sebagai tenaga pengamanan di salah satu perusahaan di Bukittinggi.
Melihat kondisi rumah Yenrianti, Gubernur Mahyeldi mengaku sangat prihatin, sebab rumah kecil berdinding kayu tersebut sering banjir kalau hujan, karena struktur bangunannya memang lebih rendah jika dibandingkan dengan bahu jalan.
“Setelah kami amati, rumah Yenrianti ini memang pantas kita bantu. Untuk itulah kita hadir bersama disini, saat ini kita akan serahkan bantuan rehap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebesar Rp25 juta dari BAZNAS Sumbar,” ucapnya.
Mendengar apa yang disampaikan Mahyeldi, Yenrianti terlihat terharu dan gemetar sambil memeluk anaknya yang masih tertidur lelap, untaian kalimat syukurpun meluncur dari mulut ibu empat anak tersebut.
“Terimakasih banyak Pak Gubernur, saya ngak menyangka rumah saya dikunjungi oleh orang-orang hebat dari provinsi, Alhamdulillah ya Allah,”ujarnya pada saat menerima bantuan yang diserahkan Gubernur.
Yenrianti menyampaikan kondisi rumahnya saat ini memang jauh dari kondisi ideal, lantainya banyak yang rusak, atap juga sudah lapuk dimakan usia. Ia mengaku, rumah yang dihuninya tersebut merupakan rumah peninggalan dari orang tuanya.
“Saya minta maaf pak Gubernur dan Pak Wawako Bukittinggi, rumah saya kecil tidak mampu menjamu rombongan, mungkin ada duduknya yang kurang pas, saya mohon maaf,” tuturnya.
Selanjutnya ia juga menceritakan, penghasilan dari suaminya berkisar Rp. 800 ribu perbulan. Untuk membantu perekonomian keluarga, Ia juga membantu dengan bekerja sebagai pembuat bagian dari alat pancing (apung-apung) dengan penghasilan perbulan dikisaran Rp. 250 ribu.
“Untuk menambah penghasilan keluarga, Saya juga bekerja serabutan. Rencananya menjelang lebaran besok, saya akan membuat kue bawang untuk dijual ke Pasar. Semoga hasilnya nanti bisa untuk memenuhi kebutuhan,” terangnya.
Mendengar cerita Yenrianti, Gubernur memberikan arahan pada Kepala Dinas Sosial Prov. Sumbar, Arry Yuswandi agar memberi perhatian kepada keluarga Yenrianti berupa bantuan untuk pendidikan anak-anaknya.
Usai menyerahkan bantuan bedah rumah dan bingkisan, Gubernur Mahyeldi dan Wawako Bukittinggi Marfendi beserta rombongan Kepala OPD, makan sahur bersama dengan keluarga Yenriati. (adpsb)
Discussion about this post