Kota Solok – Tradisi Salawaik Dulang (Selawat Dulang) masih tetap hidup di tengah kemajuan kehidupan masyarakat di Kota Solok, Sumatra Barat. Sastra lisan Minangkabau ini masih kerap ditampilkan dalam berbagai hari besar Agama Islam hingga alek nagari.
Seperti yang dilaksanakan di Masjid Nurul Sakinah, Kelurahan Nan Balimo, Kota Solok, Sabtu (11/3). Tradisi lisan MInangkabau itu menjadi bagian dari alek dalam menyambut Bulan Ramadhan 1444 Hijriah yang hanya tinggal hitungan hari.
Dalam pertunjukan itu, panita mengundang group selawat dulang Arimbi Aripan dari Kabupaten Solok dan group Bunga Malayang dari Kota Solok. Kedua group menampilkan kebolehan tentang syair beragam kajian dari ajaran dalam Agama Islam.
Menariknya, dalam pertunjukan, kedua group saling berbalas tanya dan jawab. Ini menjadi hiburan tersendiri bagi penonton. Selain menjadi sarana hiburan, pertunjukan Salawek Dulang juga menjadi sarana dalam menyebarluaskan seni tradisi Minang yang berakar pada ajaran Islam.
Tokoh masyarakat hingga generasi muda memadati Masjid Nurus Sakinah. Bahkan hadir langsung Wakil Wali Kota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra yang juga mengaku sangat tertarik dengan seni tradisi Salawek Dulang. Menurutnya, tradisi sangat banyak manfaatnya.
“Selain menadi hiburan dan jembatan silaturahmi, tradisi Salawek Dulang juga mengandung nilai-nilai sejarah dan ajaran Islam. Tradisi seperti ini harus tetap lestari dan menjadi bagian dari kekayaan budaya daerah,” kata Dhani yang hadir langsung dalam kegiatan itu.
Menurut Dhani, Semua pihak harus aktif dan terlibat dalam melestarikan kekayaan seni tradisi Minangkabau. Jangan sampai, gempuran terknologi mengikis seni tradisi yang sudah menjadi identitas bagi masyarakat Minang.
“Semoga kegiatan ini dapat mendorong generasi muda Kota Solok untuk mengenal budaya Minangkabau. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, hubungan silaturrahmi antar kota dapat terjalin dengan baik. Serta surau dan masjid tetap semarak,” tutup Dhani. (Cha)
Discussion about this post