Sarolangun — Belum lama para pekerja yang didatangkan dari pulau Jawa di tengah pandemi Covid 19, sempat resahkan warga Sarolangun. Hal ini kembali terjadi, sebanyak 50 pekerja Jargas datang tanpa prosedur yang jelas sesuai protokol kesehatan, terkesan menyelinap. Sarolangun kecolongan lagi, Kamis malam (09/05) sekira pukul 22.00 Wib.
Keresahan ini dirasakan masyarakat Warga RT 13 lingkungan Mts Kelurahan Aur Gading Kecamatan Sarolangun.
Pasalnya 50 orang asal Jawa mengaku pekerja Jargas itu, sewa bangunan ruko dua pintu dan sudah menginap selama 3 hari. Masuk tanpa lapor RT setempat dan tanpa prosedur sesuai ptotokol kesehatan ditengah pandemi Covid 19.
Menindak lanjuti informasi yang didapat Reportaseinvestigasi.com segera turun lokasi, ketika sampai di lokasi Mahmud Syah selaku ketua RT 13 kelurahan Aur Gading bertepatan sedang berada di lokasi, tempat tinggal para pekerja.
Saat dimintai keterangan membenarkan sempat kaget dan baru mengetahui setelah dilaporkan warga malam ini.
“Terus terang yang pertama kaget lah, karena jumlahnya sangat besar di situasi saat ini, status mereka kan tidak tahu apaka positif atau negatif, itu kita tanyakan tadi saya minta bukti rapid test, sudah 3 hari baru lapor malam ini, makanya saya ke sini,” jelas ketua RT sampaikan keresahan warga sekitar di lokasi dimana para pekerja menginap, pada Kamis malam (09/05) sekira pukul 22.30 Wib.
Ditambahkan, sangat disayangkan bahwa para pekerja Jargas baru lapor setelah 3 hari, bukan saat pertama kali datang di RT 13.
“Sangat menyayangkan ditengah wabah covid 19 saat ini ,para pekerja seharusnya langsung melapor ,kalau kecolongan yaah finalnya Rt hari ini kecolongan ,semua lintas batas juga ,harapan kami kepada pemerintah karena hari ini mereka sudah kemana-mana ,ya disemprot lah,” tegasnya lagi.
Ditimpali oleh Firdus selaku mandor para pekerja yang mengaku pekerja Jargas dari Provinsi Jambi, tepatnya di Simpang Kawat. Setelah rampung langsung menuju Sarolangun mengaku diperitahkan kepala Mandor.
“Sampai hari ini sudah 3 hari, yang suruh kita ke Sarolangun itu pak Dahlan selaku Kepala Mandor tapi di atas pak Dahlan ada pak Agus Nurul sama Agusli, mungkin disuruh sama mereka untuk tenaga kerja di sini,” tegas Firdaus Mandor pekerja Jargas.
Diakui Firdaus memang tanpa koordinasi dengan Tim GusGas Covid 19, saat datang dan masuk wilayah Kabupaten Sarolangun.
“Maunya kami seperti itu, jika ada perintah harus cek kesehatan ikuti protokol kesehatan kami siap, tapi atasan belum perintahkan, seluruh pekerja berjumlah 30 orang dan hari ini sudah jalankan aktifitas di Sarolangun,” ujarnya.
Sementara berdasarkan data yang disampaikan ke RT 13 para pekerja berjumlah 50 orang.
Lain halnya disampaikan langsung oleh Agus selaku penanggung jawab proyek pemasangan jaringan gas rumah tangga di Kabupaten Sarolangun. Secara tegas menyanggah tidak tahu akan pulangkan para pekerja ke Jambi.
“Untuk pekerja ini saya tidak tahu saya angkat tangan, kami dari kantor sini angkat tangan, mohon kasih waktu hingga pukul 10 besok pagi, untuk ngambil mobil monggo ke Jambi, jika tidak ada mobil kantor ada 3 unit,” tegas Agus menjelaskan kepada seluruh Pejabat dan aparat serta ketua RT setempat yang hadir dilokasi RT 13 lingkungan Mts Kelurahan Aur Gading Kecamatan Sarolangun. (Pen)
Discussion about this post