Kab. Malang — Warga Desa Sumbersuko Kec. Tajinan kirab ratusan tumpeng dalam rangka bersih desa, perjalanan kirab tumpeng dari pertigaan sebelah Utara kantor desa, hingga finishing lapangan Sumbersuko dihibur leang-leong dan 11 (sebelas) grub Bantengan, murni dari Desa Sumbersuko Kec. Tajinan Kab. Malang, Sabtu (27/07/2024) Malam.
Pantauan awak media hadir di lokasi diantaranya Sunardi, S.Sos selaku Kades Sumbersuko beserta jajaran perangkatnya, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Rukun Tetangga (RT) Rukun Warga (RW) setempat, Muspika Kec. Tajinan, tokoh masyarakat, TNI/POLRI, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Brawijaya (UB) Malang, Pencak Silat Nahdlatul ulama (NU) Pagar Nusa PP.AL-ISTIQOMAH Wilayah Desa Sumbersuko.
Saat ditemui tim awak media, Kepala Desa (Kades) Sumbersuko Sunardi, S.Sos menjelaskan, melalui kirab ini muda-mudi di Desa Sumbersuko diharapkan bisa mengingat sejarah desanya di masa lampau. “Para pemuda juga dihimbau untuk melestarikan tradisi kirab tumpeng yang telah dirintis oleh pendahulunya,” ucap kades berdarah Madura ini.
Lebih lanjut, kirab budaya digelar Desa Sumbersuko dalam rangka bersih desa. Tidak hanya ratusan tumpeng rombyong, aneka kesenian tradisional, leang-leong, tari-tarian, bantengan dalam kirab tersebut,” jelas Kades.
“Kirab tumpeng ini sudah berjalan selama saya menjadi kades, Mas. Kayak gitu ini sudah berjalan tiap tahun, semua elemen tokoh masyarakat, budaya, RT/RW, semuanya ikut hadir di sini bahkan kurang lebih 11 grub Bantengan murni dari desa Sumbersuko ikut memeriahkan giat acara ini,” urainya.
Masih kata kades, ia berharap warga Desa Sumbersuko guyub rukun menjadi tentram dan damai, saling bahu membahu, tolong menolong, menjauhi perselisihan, menjauhi pertikaian, menghormati pendapat adalah kondisi yang tampak dari kehidupan yang rukun.
Sementara itu di tempat yang sama, salah satu warga mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT, atas berlangsungnya gelar kirab tumpeng ini.
“Kami sangat bersyukur dapat merayakan peringatan suroan dan menyambut bulan Agustus kemerdekaan dengan penuh kebersamaan. Semoga acara ini menjadi tradisi yang selalu dijaga dan berlanjut untuk memberikan manfaat bagi desa kami ini,” tutup emak-emak berbusana rapi serta memakai kerudung merah ini. (Ira)
Discussion about this post