Bogor – Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar mengikuti langsung rapat koordinasi nasional (Rakornas) antara pemerintah daerah dan pusat serta Forkompinda, Selasa (17/1). Rakornas di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor itu dibuka Presiden Joko Widodo.
Setidaknya, lebih kurang 5.551 orang dari unsur kepala daerah, Forkompinda hingga pemerintah pusat mengikuti kegiatan itu. Rakornas tersebut fokus terhadap penguatan pertumbuhan ekonomi pusat dan daerah, serta pengendalian inflasi ekonomi.
Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia telah berhasil melalui badai pandemi Covid-19. Capaian tersebut tidak terlepas dari kerja keras dan dukungan semua pihak dari pusat hingga daerah. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga pasca pandemi.
“Alhamdulillah, pandemi berhasil kita kelola dan kendalikan dengan baik. Kita juga bisa menjaga stabilitas ekonomi. Kondisi ini harus terus dipertahankan sehingga kita kembali berada pada posisi yang sangat baik. Ini berkat kerja keras kita semuanya,” kata Jokowi.
Kendati demikian, Presiden Jokowi tetap memberikan arahan agar seluruh kepala daerah dan anggota Forkopimda konsisten terhadap kebijakan pemerintah pusat. Prioritas saat ini bagaimana memperkuat pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menerangkan, Kemendagri bersama dengan kementerian lembaga terkait telah melaksanakan langkah-langkah dalam penanganan inflasi daerah. Salah satunya dengan rutin melakukan rapat koordinasi mingguan.
“Rapat koordinasi pengendalian inflasi ini efektif sejak Oktober 2022 kemarin. Setiap hari Senin, dan diikuti oleh seluruh kepala daerah, jajaran Forkopimda, pimpinan instansi vertikal tingkat provinsi dan kabupaten kota,” jelas Tito.
Tito Karnavian menyebutkan, pertumbuhan ekonomi secara nasional terus menunjukkan angka positif. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) kuartal ketiga tahun 2022 mencapai angka 5,70 persen. Selain itu, tingkat inflasi juga terkendali dengan baik, sesuai dengan data BPS per September 2022 sebesar 5,95 persen.
Inflasi terus berfluktuasi, pada bulan Oktober 2022 turun menjadi 5,71 persen dan November 2022 turun sebesar 5,40 persen. Terakhir, bulan Desember 2022 terjadi kenaikan sedikit menjadi 5,51 persen. Kenaikan dipicu adanya pola demand yang bersifat situasional atau musiman yakni Nataru. (Cha)
Discussion about this post