Kota Solok — Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, memimpin penyerahan bantuan untuk korban banjir bandang (galodo) di Kabupaten Tanah Datar, Rabu (15/5).
Wali kota menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang melanda masyarakat Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
Berdasarkan data di lapangan yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, banjir bandang ini telah mengakibatkan 48 unit rumah rusak berat, 125 rumah rusak sedang, 16 rumah hanyut, 17 rumah rusak ringan, serta mengakibatkan kerusakan pada 19 jembatan, ujar Zul Elfian Umar.
Selain itu, banjir bandang juga mengakibatkan korban luka-luka sebanyak 20 orang, dengan lahan pertanian terdampak seluas 150 hektare, 39 ekor hewan ternak hanyut, 17 irigasi rusak, serta kerugian kendaraan roda dua sebanyak 17 unit dan roda empat sebanyak 17 unit.
Menurut data dari posko utama tanggap darurat BPBD Tanah Datar, jumlah korban meninggal dunia saat ini mencapai 19 orang, dengan 29 orang masih dinyatakan hilang.
Setelah kunjungan lapangan ke lokasi bencana, dilakukan konferensi pers di Gedung Indo Jalito, Batusangkar. Acara ini dihadiri oleh Kepala BNPB, Kepala BMKG, Gubernur Sumbar, Kapolda, Danrem, Bupati Tanah Datar, Wali Kota Solok, Bupati Solok, serta berbagai pihak terkait yang terlibat langsung dalam proses evakuasi dan tanggap bencana.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menjelaskan banjir bandang yang menerjang beberapa nagari di daerah tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB dan dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di hulu sungai.
Menyikapi hal itu, Pemkab Tanah Datar telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari terhitung sejak Minggu (12/5). Mereka juga mendirikan tenda posko bantuan di sekitar titik banjir.
“Mohon dukungan semua pihak agar kami diberikan kekuatan dan bisa segera bangkit dari musibah ini,” ungkap Eka Putra.
Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, memberikan update mengenai korban terdampak banjir bandang di Sumatera Barat. Dilaporkan 50 orang meninggal dunia, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, dan 3.396 jiwa mengungsi.
“Jumlah tersebut masih dinamis. Kini pihaknya masih terus mencari korban yang belum dievakuasi. Kami terus berupaya untuk menyiapkan kebutuhan ribuan pengungsi. Bantuan logistik sudah ada, namun masih ada jalur yang tertutup sehingga pengiriman bantuan terhambat. Pengiriman bantuan akan dilakukan melalui jalur udara,” tambah Suharyanto.
Setelah pertemuan tersebut, Wali Kota Solok, didampingi Kepala Dinas PUPR, Kalaksa BPBD, dan Kejati, langsung menyerahkan bantuan berupa 1 ton beras, 50 dus mie instan, serta uang tunai senilai 25 juta yang diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Datar, Iqbal Ramadi Payana.
Sehari sebelumnya, Kota Solok melalui BPBD telah mengirimkan tim evakuasi sebanyak 10 orang serta bantuan makanan siap saji, Family Kit, dan Kit Ware dari Dinas Sosial.
“Bantuan ini mungkin tidak seberapa, namun semoga dapat menjadi sedikit pelipur lara bagi warga Tanah Datar. Kami mendoakan agar semua selalu sehat, karena pemulihan kondisi masyarakat Tanah Datar pasca bencana ini memerlukan perjuangan ekstra,” tutur Zul Elfian Umar.
Seusai menyerahkan bantuan, Wali Kota Solok dan rombongan mampir sejenak di posko dapur umum yang didirikan oleh Dinas Sosial Kota Solok untuk melihat langsung aktivitas yang dilakukan Tagana dalam penyediaan logistik baik untuk relawan maupun masyarakat yang terdampak bencana.
Setelah berpamitan dan dilepas langsung oleh Bupati Tanah Datar, rombongan wali kota langsung bertolak menuju Kota Solok dan terus berharap agar seluruh masyarakat Sumatera Barat yang terkena bencana diberikan ketabahan dan segera pulih kembali. (Cha)
Discussion about this post