Sawahlunto – Walikota Sawahlunto, Deri Asta Adakan Pertemuan dengan sejumlah awak media di lokasi Puncak Cemara malam hari dan mengklaim telah berhasil melaksanakan program pemerintahannya dalam kurun 4 tahun terakhir, terutama masalah stunting dan angka kemiskinan Selasa 14 Februari 2023.
Karena target dari misi pemerintahan yang disusun dan dituangkan di dalam RPJMD sudah tercapai dan dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Wawako Sawahlunto Zohirin Sayuti Sekdako Sawahlunto Dr.dr. Ambun Kadri, MKM, Kepala Kantor BPS Sawahlunto Yerison Buchari serta OPD terkait.
Walikota Deri Asta mengemukakan itu kepada awak media di Sawahlunto mengenai angka kemiskinan kota itu terendah secara nasional, dari 2,38 persen di 2021 jadi 2,28 persen di 2022, karena berkaca pada Indeks Pembangunan Manusia Sawahlunto 2022, terus makin baik, dari 72,88 menjadi 73,73. Semua itu tampak makin baik pada dimensi umur harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita orang Sawahlunto.
Sebab dari semula 45 persen warga Sawahlunto yang punya jaminan kesehatan, kini sudah 99 persen orang. Artinya, Universal Health Coverage (UHC) sudah tercapai. Warga yang tidak punya jaminan kesehatan dibiayai pemerintah premi BPJS Kesehatan.
Lebih jauh dikemukakannya, harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah orang Sawahlunto juga makin baik. Harapan menikmati pendidikan orang Sawahlunto kini, sudah 13,42 tahun, rata-rata lama sekolah 10,43 tahun. “Ada Kampus Jauh Universitas Negeri Padang (UNP) di kota ini, harapan menikmati pendidikan dan rata-rata lama sekolah orang Sawahlunto lebih lama lagi,” ujar Deri Asta.
Begitupula sebut walikota, membaiknya ekonomi masyarakat dan berkurang terus orang miskin, semakin menambah pendapatan mereka. Hal ini tampak pada pengeluaran per kapita di 2022, yang meningkat menjadi Rp10.537.000 per tahun dari sebelumnya Rp10.195.000 per kapita di 2021. (Djasrizal)
Discussion about this post