Kota Solok – Dalam rangka peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 H, Wali Kota Solok Zul Elfian Umar, menghadiri kegiatan Tausyiah yang juga turut hadir Sekda Kota Solok, Syaiful A, Kakan Kemenag Kota Solok, Eri Iswandi, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD dan pejabat administrator, pengawas serta Kepala Sekolah di lingkup Pemerintah Kota Solok. Tausyiah pada kesempatan itu disampaikan oleh Ustad Asyam Hafizh dari Kota Bukittinggi, di Masjid Agung Al Muhsinin Kota Solok, Jum’at (25/2).
Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar mengajak seluruh hadirin yang hadir untuk sejenak merenungkan kembali bagaimana eksistensi peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah SAW untuk mengingatkan kembali kepada kita bersama mengenai kisah perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Kalau dipikir secara logika tidaklah mungkin terjadi karena dimasa itu teknologi canggih belumlah ada. Namun jika kita pandang dengan kaca mata keimanan, maka itu sangat mungkin terjadi dengan terjadi dengan satu kata kunci “jika Allah, Tuhan semesta Alam sudah berkehendak maka apapun bisa terjadi”, apalagi peristiwa itu dialami oleh kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW.
“Rasulullah diperjalankan oleh Sang Khaliq, maka tidak ada kata yang bisa menyanggah peristiwa ini. Maka sudah sepantasnya lah kita sebagai umat beliau mengimani dan meyakini peristiwa isra mi’raj ini dengan penuh keimanan,” ajak wako.
Salah satu hikmah Isra Mi’raj yang paling penting adalah tentang kewajiban sholat lima waktu, yang Allah SWT perintahkan langsung kepada Nabi Muhammad SAW. Jika sholat didirikan dengan khusyuk dan benar, maka akan dapat mengantarkan kita kepada keteraturan, tertib, disiplin dan istiqomah dalam menjalankan proses kehidupan sehari-hari. Sebab dalam sholat terdapat prinsip keteraturan dan ketepatan dalam dimensi waktu maupun cara geraknya.
Ibadah sholat juga mengandung makna kebersamaan dan jama’ah wajib mentaati, mematuhi pimpinan, yaitu imam. Maka dalam rangka menanamkan rasa dan semangat keagamaan pada masyarakat, tata cara ibadah sholat hendaknya diajarkan kepada anak-anak kita sejak dini.
“Kunci keberhasilan sholat terletak pada peran orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak-anak dengan berlandaskan pendidikan agama islam. Dengan kondisi keluarga yang sejahtera dan bahagia disertai suasana keagamaan yang kental, sudah tentu akan mewujudkan masyarakat yang aman, tentram, bahagia dan berimplikasikan kepada tatanan masyarakat yang harmonis,” tutup Zul Elfian Umar. (*)
Discussion about this post